/* salju turun */ adnan: April 2007

Monday, April 30, 2007

Prinsip Hidup

Beberapa waktu lalu angkatan 2004 jurusan teknik elektro UGM mengumpulkan data angkatan yang dimaksudkan untuk mengisi buku angkatan yang akan segera dibuat kemudian. Kebetulan aku diberi tanggung jawab sebagai salah satu PJ konsentrasi dan bertugas manarik data dari para 2004'ers. Ada beberapa fenomena menarik yang aku temui di sana.

Dari beberapa data yang harus diisi, salah satunya adalah "prinsip hidup". Bukan hal yang rumit sih sebenarnya tetapi dari sekian banyak yang harus diisi, hal yang satu inilah biasanya yang membutuhkan pemikiran dahulu. Misal, tengok sana tengok sini, tanya sana tanya sini, dll. Yang lainnya sih begitu mbaca pertanyaannya langsung ditulis dengan lancarnya. Kemudian aku bertanya, mengapa?

Pada dasarnya setiap orang yang hidup membutukan prinsip atau pegangan dalam menjalani kehidupannya, ya kan? Padahal kita sudah hidup kurang lebih 20 tahunlah. Jadi, misalnya dalam satu tahun ini kita hidup berdasarkan suatu prinsip. So, begitu ada pertanyaan tentang prinsip hidup, bukannya hal itu seharusnya sudah ada dan tinggal ditulis? Mengapa harus mikir dulu?

Lalu aku mengambil kesimpulan bahwa kadang kita (bahkan saya sendiri juga) lupa apa prinsip yang kita pegang untuk menjalani hidup ini. Kelupaan inilah yang kemudian menimbulkan berbagai macam masalah, musibah, bencana, dll. mempunyai prinsip dalam hidup itu penting karena hal itulah yang membedakan kita dengan anak-anak, kita dengan orang gila, dan kita dengan binatang. Eit, tunggu dulu bahkan ternyata binatang pun punya prinsip hidup yaitu mencari makan dan berkembang biak. Apapun akan mereka lakukan demi mendapatkan keduanya.

So, mari kita temukan prinsip kita masing-masing dan menjalani hidup sesuai dengan prinsip tersebut tentu akan memunculkan kepuasan tersendiri. Ntar kalo disuruh ngisi tentang prinsip hidup ga usah bingung lagi karena sudah ada dan sudah dijalani, ya kan?

Sunday, April 29, 2007

Telingaku

Ini cerita nyata pengalamanku selama dua hari ini (28 - 29 April 2007)
Sudah menjadi kebiasaanku untuk membersihkan telinga setiap satu minggu sekali. Kebetulan hari ini (28 April 2007) adalah jadwalnya aku membersihkan telinga. Sehabis mandi segera aku raih cotton bud dan mulai memsukkannya ke telinga.

Malangnya, saat membersihkan telinga sebelah kiri, tiba-tiba justru menjadi buntu dan mulai saat itu aku seperti kehilangan sebelah telinga karena telinga kiriku hampir 80% tidak bisa mendengar suara apapun yang berasal dari luar. Beberapa cara aku coba untuk membersihkannya lagi tetapi tidak berhasil akhirnya aku biarkan saja karena kebetulan masih banyak acara di kampus.

Agak mengganggu sebenarnya karena tidak bisa mendengar secara utuh. Tetapi bukan itu hal yang ingin aku tulis di sini. Efeknya, setelah mengalami kebuntuan pada telinga kiri dan tidak bisa mendengar suara yang berasal dari luar melalui telinga kiri aku mulai merasakan atau lebih tepatnya mendengarkan hal-hal yang berasal dari dalam diriku. Ya, logikanya kalo telinga ditutup berarti suara dari luar tidak terdengar tetapi suara dari dalam justru terdengar lebih jelas.

Aku mulai mendengarkan dengan jelas suara detak jantung, desah nafas, kadang juga ketika kepalaku bergerak ada suara gesekan (mungkin itu suara otot) bahkan hal-hal yang aku sendiri tidak tahu suara apa itu. Yang aku ketahui adalah bahwa suara itu berasal dari dalam tubuhku. Awalnya sih aku pikir itu hal yang biasa-biasa saja tetapi setelah agak lama (hampir dua hari) aku mulai merasakan ada suatu makna dari masing-masing suara yang aku dengarkan dari dalam tubuh.

Masing-masing seperti ingin menyampaikan sesuatu. Misal, kadang nafasku terdengar lembut dan enak di dengar, iramanya juga enak untuk diikuti tetapi kadang juga menjadi kasar dan tak berirama. Aku jadi berfikir mengapa demikian dan aku menemukan jawabannya. Suara nafas yang pertama terdengar saat aku santai dan melakukan sesuatu yang baik tetapi suara nafas kedua terdengar saat aku melakukan hal yang kurang baik, bahkan hal sepele sekalipun(misal tidak menyapa orang yang dikenal, buang ampah sembarangan, dll)

Maka, aku mengambil kesimpulan bahwa sebenarnya setiap elemen di dalam tubuh kita memberikan peringatan kepada kita saat ada hal-hal yang melenceng. Mungkin ini terlihat mengada-ada tetapi itulah yang aku alami. Hal yang mungkin belum pernah ada yang mengalaminya.

Kadang kita terlalu banyak mendengarkan hal-hal yang berasal dari luar diri kita tetapi kita lupa terhadap suara-suara yang berasal dari dalam diri kita. Seperti kata para penyair :"Setiap benda di dunia ini mempunyai suaranya sendiri dan semuanya bersuara untuk mengingatkan manusia akan keagungan Tuhan."

NB: Mpe sekarang telinga kiriku masih buntu karena tadi ke GMC tapi disuruh banyak mengunyah dulu karena terlalu dalam penyumbatnya. So, minta doanya ya supaya segera dapat di ambil kotorannya. THX

Thursday, April 26, 2007

Tentang Aku

Siapakah aku?

Pernahkah kita menanyakan pertanyaan di atas? Kalo belum coba tanyakan pada diri kita sendiri. Dan seharusnya kita dapat menjawabnya dengan mudah dan lancar.
Tetapi kenyataannya tidak semua orang dapat menjawabnya dengan lancar, harus mikir ini itu untuk menentukan siapakah aku. Memang banyak orang mengatakan bahwa yang paling tahu tentang diri kita hanyalah diri kita sendiri dan tentu saja sng pencipta.

Sebagai makhluk yang dibekali dengan otak yang kemampuannya sungguh luar biasa maka sudah sepantasnyalah kita merenungi siapa diri kita sebebenarnya. Tak hanya tentang apa kelebihan dan kekuranganku tetapi juga mengapa kita hidup, apa kewajibanku, apa hakku, bagaimana seharusnya aku bersikap dan lain sebagainya merupakan beberapa pertanyaan di antara sekian banyak pertanyaan tentang diri kita yang harus kita jawab.


Misalnya aku adalah seseorang yang dilahirkan dari keluarga yang berada. Pernahkah kita mnerenungkan mengapa demikian, mengapa aku tidak dilahirkan dari keluarga miskin, tak mampu, melarat. Kadang tak sempat kita memikirkannya. Entah tak sempat atau memang tidak menyempatkan diri.

Begitu malang nasib orang yang tidak mengenal dirinya seutuhnya. Hidupnya hanya akan bergantung pada orang lain, tidak punya prinsip, dan akhirnya hilang tanpa ada yang merasa kehilangan. Megnenaskan, mungkin itu kata yang pantas untuknya.

Maka dari itu, aku berusaha untuk mengetahui siapa diriku sebenarnya lebih dari siapapun di dunia ini. Pencarian ini tak akan berakhir sampai ajal menjemput tetapi memang itulah takdir manusia. Menemukan jati diri sebagai makhluk paling cerdas di bumi ini.

Monday, April 16, 2007

Belajar

Setiap orang pasti tahu kata ini, tetapi ternyata tidak semua orang bisa memahaminya
Belajar adalah sebuah proses yang tidak selesai dalam waktu yang singkat, sayangnya tidak sedikit orang yang memaknai belajar sebagai sebuah hasil
Akibatnya mereka tidak siap terhadap segala resiko terburuk yang bakal menimpa akibat dari belajar

Pernahkah kita mengalami kegagalan? Pasti pernah tetapi bukan kegagalan itu sendiri intinya
Setiap kejadian yang kita lakukan setiap hari merupakan sebuah proses belajar yang panjang dan saling terhubung
Artinya tidak ada satu kejadian pun yang dapat berdiri sendiri karena pada dasarnya semua kejadian mengacu pada hukum sebab akibat

Yang harus kita lakukan adalah mencari hubungan antara kejadian yang satu dengan kejadian yang lainnya. Itulah yang disebut dengan belajar, belajar yang sesungguhnya..
Cuman kadangkala ada beberapa parameter yang digunakan untuk mengetahui seberapa jauh kita telah belajar
Misalnya, di sekolah kita mengenal adanya ujian, ulangan, PR, dan lain-lain

Pada dasarnya setiap proses belajar harus kita beri parameter agar kita mengetahui perkembangan yang telah kita capai
Dan memang parameter yang telah disebutklan di atas merupakan sebuah mata pisau bermata dua. Maksudnya, kita harus siap terhadap apapun hasil yang ditunjukkan oleh parameter tersebut.

Buruk, kata yang seringkali membuat stress dan putus asa. Tetapi apakah yang buruk itu memang benar-benar buruk.
Enstein telah mengemukakan teori relatifitasnya yang ternyata itu tidak hanya berlaku pada benda-benda fisis saja tetapi juga pada pandangan manusia
Misalnya saja kalo kita sedang menerima ketidakberuntungan. Sebagian besar pasti akan mengumpat dan mencaci maki tetapi ternyata jika kita memandangnya lebih luas dan dari sudut pandang yang berbeda maka kemungkinan besar sikap yang ditunjukkan juga akan berbeda. Semuanya memang serba relatif....

Wednesday, April 11, 2007

Pertama

Banyak orang yang begitu mendambakan menjadi yang pertama tetapi banyak juga yang takut dengan hal yang baru pertama kali dilakukan. Bahkan pertemuan pertama itu sangat menentukan kesan seseorang. Memang pertama adalah sesuatu hal yang sangat fantastis. banyak hal yang bisa digali dari kata pertama, banyak filosofi yang bisa diambil dari kata pertama

Pertama menentukan hal yang terjadi selanjutnya. Misalnya naik motor pertama kali, bisa menimbulkan ketagihan jika berhasil dan bisa menimbulkan sikap jera jika ternyata gagal. Tidak semua orang tahu dan memahami apa makna dari kata pertama itu, tapi yang jelas bukan saya salah satunya....

Blog ini juga merupakan blog pertama yang berhasil saya tulis. Semoga dari yang pertama ini bisa memunculkan yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya....