/* salju turun */ adnan: May 2008

Wednesday, May 28, 2008

Bayangkan !

Manusia diciptakan dengan kemampuan untuk membayangkan sesuatu, baik yang nyata ataupun tidak nyata. Yang nyata misalnya kita membayangkan suatu kejadian yang sudah terjadi di masa lalu sedangkan yangtidak nyata misalnya membayangkan sesuatu yang belum terjadi. Banyak hal yang bisa dijadikan bahan untuk dibayangkan. Objek tersebut bisa berupa benda, orang, tindakan, atau bahkan hanya suatu konsep saja.

Nha, kemampuan manusia untuk membayangkan sesuatu membuat dia dapat memunculkan suatu potensi yang sangat luar biasa. Dengan membayangkan, orang bisa menciptakan berbagai macam alat modern yang memudahkan aktivitas manusia, merubah keadaan yang kacau menjadi teratur, atau membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Karena pada dasarnya, dengan membayangkan kita dapat mensimulasikan sesutau sehingga dapat mengetauhi kelemahan ataupun cacat pada apa yang sedang dibayangkan.

Proses belajar yang kita lakukan akan efektif seandainya kita dapat memahami apa yang sedang kita pelajari. Proses pemahaman tersebut dapat ditempuh dengan berbagai macam cara, salah satunya adalah dengan membayangkannya. Misal anak sekolah sedang mempelajari biologi, khususnya anatomi tubuh. Akan lebih bisa dipelajari seandainya dia belajar sambil membayangkan keadaannnya, tidak hanya sekedar menghafal saja. Tulang belikat, bayangkan letaknya di mana dan bentuknya seperti apa, jantung, bentuknya seperti apa dan letaknya di mana, darah, bayangkan seandainya kita tidak punya darah, maka kita akan tahu fungsinya.

Hafal sangat berbeda dengan faham karena faham berarti menempatkan suatu pengetahuan jauh di dalam otak kita sehingga tidak mudah lupa, sebaliknya dengan menghafal. Dengan membayangkan, kadang kita tidak hanya faham akan ilmu yang sedang dipelajari tetapi juga dapat memunculkan suatu ide lain di luar ilmu yang sudah ada. Proses belajar yang bagi sebagaian orang dianggap sebagai suatu kegiatan yang sangat membosankan berubah menjadi sesuatu yang sangat mengasyikkan.

Rasa ingin tahu adalah sifat dasar manusia, dan menemukan sesuatu yang baru bagi dirinya adalah hal yang memberikan kepuasan tersendiri. Semakin kita tahu maka semakin besar pula keinginan kita untuk mengetahui hal yang lain. Artinya semakin banyak pula pengetahuan yang kita dapat. Dan akhirnya, rasa puas yang akan membangkitkan semangat kemajuan pun akan bertambah.

Jadi, mari kita tingkatkan kualitas belajar kita dengan tidak hanya menghafal materi yang sudah ada tetapi juga dapat membayangkannya sebagai sesuatu yang nyata. Keuntungan yang diperoleh tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar kita. Semakin detail kita dapat membayangkan sesuatu hal, maka semakin banyak hal yang kita fahami. Faktanya adalah bahwa kemampuan seseorang untuk membayangkan berbeda-beda, tetapi pada dasarnya, semakin kita sering membayangkan, semakin baik pula kemampuan kita memahami suatu hal.

Terakhir yang perlu diingat adalah, membayangkan berbeda dengan melamun. Melamun adalah pekerjaan yang sangat sedikit manfaatnya, setidaknya lebih sedikit manfaatnya daripada kerugiannya.

Sunday, May 25, 2008

Tidur

Tidur adalah satu cara yang digunakan oleh sebagian besar makhluk hidup(atau mungkin justru semua makhluk hidup) untuk mengistirahatkan badannya dari segala macam kegiatan yang bersifat eksternal. Harapannya, setelah bangun dari tidur badan menjadi segar kembali dan siap untuk menjalani aktifitas selanjutnya yang mungkin lebih berat daripada aktifitas sebelum tidur.

Hanya saja fenomena yang sekarang terjadi agak berbeda dari teori si atas. Banyak orang menidurkan dirinya di luar alasan di atas. Coba kita tanya pada diri kita masing-masing. Suatu kali kita pasti mengalaminya. Contoh ketika kita tidak ada kegiatan yang harus dikerjakan, maka kita sering bilang “Tidur aja, ah!!!”, ketika kita ada kuliah padahal ada tugas yang harus dikumpulkan, lalu kita bilang “Daripada dimarahi dosen, tidur aja, ah!!!”, ada juga ketika waktu masih pagi, hujan deras, udara dingin, rasanya malas sekali keluar rumah maka kita juga akan bilang,”Tidur aja, ah!!” dan lain sebagainya.

Harus kita pahami bahwa segala sesuatu di dunia ini pasti memiliki tujuan dasar(tujuan defaultnya mengapa kita melakukan sesuatu) seperti kita makan karena lapar, kita sekolah karena ingin pintar, kita mendengarkan music agar terhibur, dan lain sebagainya. Ketika kita melakukan seuatu tidak sesuai dengan tujuan basicnya maka kadangkala hal itu akan menimbulkan efek negatif bagi si pelakunya. Tujuan yang seharusnya dicapai(yaitu tujuan dasarnya tadi) menjadi tidak tercapai, dan akhirnya kita tidak dapat menikmati posesnya.

Sebut saja ketika kita terlalu banyak tidur. Apa yang terjadi? Badan kita justru terasa lemas dan malas untuk melakukan berbagai macam aktifitas. Bukankah ini justru sebaliknya? Contoh lain misalnya ketika kita kuliah di kelas. Tentu maksudnya adalah agar kita mendapatkan ilmu dari proses perkuliahan tersebut. Tetapi ketika tujuan kita melebihi dari tujuan dasar tersebut maka kadangkala justru tidak tercapai. Dan masih banyak lagi contoh-contoh lain yang kita alami sehari-hari.

Kembali ke permasalahan tidur. Sebaiknyalah kita mengembalikan tujuan dari tidur itu sendiri, yaitu agar badan kita istirahat dari segala macam aktifitas eksternal. Yaaa....tentu ada banyak gangguan yang akan memberikan kenikmatan yang lebih daripada itu tapi yakinlah bahwa kenikmatan itu hanya bersifat sementara dan justru akan memberikan dampak negatif untuk waktu yang akan datang. Jangan sampai kita mengidentikkan tidur dengan kemalasan. Memang ada hubungannya tetapi tentu tidak bisa digeneralisir begitu saja.

OK. Selamat menikmati tidur yang nyaman. Tidur yang nyaman tidak harus lama.

Friday, May 23, 2008

Kini Saatnya

Segala sesuatu pasti ada awalnya, kecuali Sang Maha Pencipta yan tidak mempunyai awal dan akhir. Sesuatu yang baik akan diawali dengan baik pula, meskipun hal ini tidak berlaku mutlak. Sebagai contoh hal yang sudah dimulai dengan niat dan cara yang baik, akhirnya menjadi suatu hal yang tidak baik. Seperti kata bang napi,”Kejahatan bisa muncul bukan hanya karena ada niat tetapi juga bisa disebabkan karena ada kesempatan.”

OK, berbicara masalah awal maka sangat sering kita mendengar di radio, televisi, atau membaca majalah, koran, brosur, poster, atau bentuk-bentuk media lainnya yang mengatakan “Kini saatnya kita bergerak, sekaranglah saatnya kita membuat perubahan, inilah saatnya kita maju, dan lain sebagainya.” Terus terang kadang saya agak tersenyum ketika membaca tulisan-tulisan itu(meskipun tidak semuanya) karena pada dasarnya isi kalimat setelah kalmat tersebut adalah sama. Dengan demikian, sudah ada tulisan atau orang yang mengatakan “kini saatnya” sebelum ada orang lain yang mengatakannya juga. Maksud saya adalah, mengapa ada begitu banyak awal, dulu sudah ada orang yang bilang “Kini saatnya kita mengentaskan kemiskinan” coba kita lihat di koran atau media lainnya, hampir tiap tahun pasti ada kalmat tersebut atau minimal intinya sama. Jika selalu awal yang terjadi maka kapan berakhirnya?

Yah, harus kita sadari bahwa kadang kita menyia-nyiakan waktu dengan melakukan tindakan yang sebenarnya sudah pernah dilakukan sebelumnya. Bukankah proses itu bisa diibaratkan anak tangga, yang jika sudah diawali pada anak tangga pertama maka kita beranjak ke anak tangga kedua, terus beranjak sampai akhirnya sampai di puncak. Masih ingat, dulu waktu masih sekolah kata “keberlanjutan”. Dengan adanya proses yang keberlanjutan, maka sesuatu akan lebih mudah terbayangkan dan tentu saja lebih mudah menggapainya.

Maka, seperti tulisan saya sebelumnya bahwa kita perlu sekali untuk berfikir lebih luas. Jika suatu saat kita sudah berfikir luas maka sesungguhnya masih bisa lebih luas lagi. Kita harus bisa berfikir untuk memanfaatkan tindakan orang lain yang sudah dilakukan sebelumnya, siapa tahu tindakan orang lain tersebut bisa menjadi dasar yang lebih kuat untuk melangkah selanjutnya. Kadang suatu tindakan menuntut adanya kondisi tertentu untuk memulainya. Maka sebenarnya kita tidak harus membuat sendiri kondisi tersebut karena siapa tahu orang lain ada yang sudah membuatnya sehingga kita bisa memanfaatkannya. Dengan demikian, kita bisa menghemat waktu dan bisa menyelsaikannya dalam waktu yang lebih cepat.



Tuesday, May 20, 2008

Berfikirlah Lebih Luas

Jika kita ingin mendapatkan sesuatu maka kita harus merencanakan langkah-langkah yang harus ditempuh untuk mendapatkannya. Jika kita ingin meraih masa depan yang lebih baik maka kita harus memikirkannya sekarang. Dan jika kita ingin menjadi seseorang yang lebih baii daripada sekarang maka kita harus merencanakannya. Segala sesuatu di dunia ini butuh perencanaan, butuh pemikiran awal untuk menentukan langkah-langkah yang harus ditempuh. Semakin besar keinginan kita maka semakin besar pula perencanaan yang harus kita buat.


Hal yang sudah direncanakan saja kadang masih tidak dapat kita capai apalagi jika tidak direncanakan, sudah pasti gagal meraihnya. Dengan demikian, tidak cukup hanya merencanakan saja. Butuh pemikiran yang lebih jauh mengenai apa yang harus kita lakukan untuk memperoleh apa yang kita inginkan. Semakin jauh kita memikirkannya maka semakin dekat pula pada keberhasilan untuk meraihnya.


Hanya saja, kadang kita terlalu naif dengan mengatakan,”Semuanya sudah saya pikirkan, tinggal dijalankan saja.” Rencana adalah sesuatu yang sangat misterius, sesuatu yang sangat sulit didefinisikan cara kerjanya. Semakin matang kita memikirkan rencana tersebut, maka semakin kita tahu bahwa masih ada celah di sana. Satu masalah terpikirkan dan kita tahu solusinya, maka saat itu juga muncul masalah lain. Seolah-olah tidak ada habisnya masalah yan muncul dalam setiap langkah yang akan kita ambil.


Memang demikianlah adanya. Bagaimanapun juga Allah berfikir jauh lebih sempurna daripada manusia. Dia-lah yang mengatur alam ini, Dia-lah yang mengatur kerja setiap hal di dunia ini bahkan sampai yang yang sangat kecil sekalipun. Artinya adalah, tak akan ada orang yang bisa membuat perencanaan dengan sempurna, selalu ada saja celah yang bisa menghambat tercapainya suatu tujuan.


Semakin luas seseorang berfikir maka semakin baik pula perencanaan yang ia buat. Coba saja kita tes beberapa orang mengenai seberapa luas ia berfikir atau justu anda sendiri bisa mengetes kemampuan berfikir anda. Dari yang simpel saja, misal coba deskripsikan dengan kata-kata anda sendiri bagaimana bentuk dan situasi rumah anda sehingga orang lain, meskipun belum melihatnya dapat merasakannya melalui angan-angannya.


Thursday, May 15, 2008

Kemauan

Kelebihan manusia dibandingkan makhluk lain adalah bahwa manusia memiliki kemauan. Kemauan yang kadang membuatnya jadi istimewa tetapi kadang justru membuatnya celaka. Istimewa karena dengan kemuan yang dimilikinya, manusia dapat membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Sesuai dengan tugasnya sebagai khalifah di bumi, maka sudah sepantasnya manusia memiliki kemauan untuk mengubah keadaan yang buruk menjadi baik dan keadaan yang baik menjadi lebih baik lagi. Di lain pihak, ia bisa membuat celaka jikalau kemauan tersebut tercampuri dengan hawa nafsu di mana hawa nafsu cenderung ke arah kerusakan.

Hanya saja, tidak selamanya kemauan dapat diwujudkan ke dalam kenyataan dengan mudah. Butuh niat dan usaha keras selama proses pencapaian target. Tidak usah yang bera-berat, ambil saja contoh bangun pagi. Sejak sebelum malam tiba seringkali kita sudah berniat mantap bahwa besok harus bangun pagi untuk mengerjakan berbagai macam tugas yang masih menumpuk. Tetapi kenyataannya, begitu ayam berkokok, bahkan matahari sudah menyapa dengan ramahnya, kita masih saja tidur atau lebih tepatnya sengaja tidur.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Bukan manusia namanya jika tidak ada misteri yang tidak kita ketahui di dalamnya. Menurut pengalaman saya sendiri, tidak tercapainya suatu kemauan yang sebenarnya sudah sangat kita inginkan sebelumnya dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu :

• Kurang istiqomah
Kadang kemauan tersebut hanya ada di awal saja, tanpa kita bisa mempertahankannya sampai tercapai. Banyak orang mengatakan bahwa mempertahankan suatu proses yang panjang lebih sulit daripada memulainya. Tetapi sesuatu yang sulit bukan berarti tidak mungkin. Seperti kata pepatah “nothing impossible if we always think possible.”

• Cepat puas
Kecenderungan manusia adalah ia tidak suka atau lebih tepatnya tidak sabar untuk menunggu sesuatu yang lama, meskipun dampak positifnya lebih besar daripada sesuatu yang sedikit. Ibarat kita ingin menjadi seorang wirausaha yang sukses, tetapi di awal karier bekerja sebagai karyawan untuk mengumpulkan modal. Tetapi karena kedudukan sebagai karyawan sudah sangat nyaman maka kemauan untuk menjadi pengusaha hilang begitu saja.

• Faktor eksternal
Contoh saja jika kita ingin bangun pagi. Sebenarnya kemauan kita sudah sangat kuat dan mantap. Hanya saja pada saat pagi datang dan mata pun sudah terbuka. Kenyamanan di tempat tidur serta dinginnya udara pagi membuat kemauan yang tadinya menggebu-gebu menjadi hilang ditelan embun pagi.

Berbagai macam hambatan akan terpecahkan dengan tekad dan semangat yang muncul dari dalam diri kita. Jangan biarkan sesuatu yang baik di awalnya menjadi sesuatu yang tidak baik di akhirnya. Tak akan ada perubahan tanpa kemauan. Keep fighting!!!


Friday, May 9, 2008

Mundur untuk Menang

Hidup adalah pertarungan yang tidak akan selesai sampai ajal menjemput kita. Selama itu pula kita berjuang untuk selalu menang dalam setiap kesempatan bertarung. Hanya saja, kemenangan tidak akan kita dapatkan dengan cara yang mudah setiap kali bertarung. Ada saatnya di mana kita harus berjuang dengan sangat keras agar pertarungan tersebut dapat kita memangkan. Tetapi adakalanya pula kita tidak harus mengeluarkan banyak tenaga untuk memenangkannya.

Mendapatkan kemenangan bukan berarti kita harus selalu maju dan menghadang lawan. Memang benar bahwa tindakan offensive sangat identik dengan langkah maju menghadang lawan. Seperti dalam pertandingan sepak bola, ketika tim kita ingin menyerang pihak lawan maka kita harus menggiring bola menuju gawang lawan, yang berarti kita harus melangkah atau bahkan berlari maju menghadang lawan-lawan yang akan datang menghadang.

Dalam pertarungan hidup, strategi sangat diperlukan untuk mendapatkan kemenangan yang kita inginkan. Strategi adalah suatu cara agar kemenangan tersebut bisa kita dapatkan dengan efektif dan efisien. Seperti saya bilang sebelumnya, bahwa ada suatu kesempatan di mana dalam pertarunagn yang sama orang yang mendapatkan kemenangan dengan strategi tidak akan menghabiskan banyak tenaga. Strategi kita buthkan agar sumber daya yang kita miliki dapat terberdayakan sehingga tidak ada pengorbanan yang sia-sia.

Banyak orang yang mengatakan bahwa jika ingin menang maka kita harus selalu maju. Mungkin ada benarnya juga tetapi menurut saya tidak selamanya benar. Kadangkala kita harus mundur dulu untuk mengumpulkan kekuatan, menyusun ulang strategi, dan meminta bala bantuan yang lebih banyak untuk kemudia maju lagi. Kemenangan pun kita dapatkan dengan lebih mudah. Permasalahan yang sangat pelik kadang datang menghampiri kita. Untuk ke luar dari sana, kita tidak harus selalu datang menjemput masalah itu kemudian memecahkannya, bisa jadi justru kita langsung kalah.

Ada kalanya kita harus berhenti sejenak berusaha, memrenungkan kembali apa saja yang sudah kita lakukan, menganalisanya dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah dibuat. Jika perlu kita susun strategi baru untuk menyelesaikan maslah tersebut. Ketika sudah matang maka kita akan lebih matang untuk menghadapi permasalahan itu lagi.

Yang lebih baik adalah permasalahan yang dihadapi tidak kita lawan sendirian. Ketika kita sedang reses untuk memikirkan cara baru, masih ada orang lain yang maju untuk menahan permasalahan tersebut agar tidak meluas. Seperti kata beberapa temanku “Orang yang bertarung dengan otak akan mengalahkan orang yang bertarung dengan otot.” Kita dibekali dengan sebuah organ yang bernama otak, dengan kemempuan luar biasa. Lalu, mengapa kita tidak memanfaatkannya dengan optimal?

Thursday, May 8, 2008

Mundur untuk Menang

Hidup adalah pertarungan yang tidak akan selesai sampai ajal menjemput kita. Selama itu pula kita berjuang untuk selalu menang dalam setiap kesempatan bertarung. Hanya saja, kemenangan tidak akan kita dapatkan dengan cara yang mudah setiap kali bertarung. Ada saatnya di mana kita harus berjuang dengan sangat keras agar pertarungan tersebut dapat kita memangkan. Tetapi adakalanya pula kita tidak harus mengeluarkan banyak tenaga untuk memenangkannya.

Mendapatkan kemenangan bukan berarti kita harus selalu maju dan menghadang lawan. Memang benar bahwa tindakan offensive sangat identik dengan langkah maju menghadang lawan. Seperti dalam pertandingan sepak bola, ketika tim kita ingin menyerang pihak lawan maka kita harus menggiring bola menuju gawang lawan, yang berarti kita harus melangkah atau bahkan berlari maju menghadang lawan-lawan yang akan datang menghadang.

Dalam pertarungan hidup, strategi sangat diperlukan untuk mendapatkan kemenangan yang kita inginkan. Strategi adalah suatu cara agar kemenangan tersebut bisa kita dapatkan dengan efektif dan efisien. Seperti saya bilang sebelumnya, bahwa ada suatu kesempatan di mana dalam pertarunagn yang sama orang yang mendapatkan kemenangan dengan strategi tidak akan menghabiskan banyak tenaga. Strategi kita buthkan agar sumber daya yang kita miliki dapat terberdayakan sehingga tidak ada pengorbanan yang sia-sia.

Banyak orang yang mengatakan bahwa jika ingin menang maka kita harus selalu maju. Mungkin ada benarnya juga tetapi menurut saya tidak selamanya benar. Kadangkala kita harus mundur dulu untuk mengumpulkan kekuatan, menyusun ulang strategi, dan meminta bala bantuan yang lebih banyak untuk kemudia maju lagi. Kemenangan pun kita dapatkan dengan lebih mudah. Permasalahan yang sangat pelik kadang datang menghampiri kita. Untuk ke luar dari sana, kita tidak harus selalu datang menjemput masalah itu kemudian memecahkannya, bisa jadi justru kita langsung kalah.

Ada kalanya kita harus berhenti sejenak berusaha, memrenungkan kembali apa saja yang sudah kita lakukan, menganalisanya dan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang sudah dibuat. Jika perlu kita susun strategi baru untuk menyelesaikan maslah tersebut. Ketika sudah matang maka kita akan lebih matang untuk menghadapi permasalahan itu lagi.

Yang lebih baik adalah permasalahan yang dihadapi tidak kita lawan sendirian. Ketika kita sedang reses untuk memikirkan cara baru, masih ada orang lain yang maju untuk menahan permasalahan tersebut agar tidak meluas. Seperti kata beberapa temanku “Orang yang bertarung dengan otak akan mengalahkan orang yang bertarung dengan otot.” Kita dibekali dengan sebuah organ yang bernama otak, dengan kemempuan luar biasa. Lalu, mengapa kita tidak memanfaatkannya dengan optimal?

Wednesday, May 7, 2008

Tentu Saja Bisa

Dalam kehidupan ini, tidak jarang kita menemui suatu persoalan yang membuat kita berfikir ulang dengan selalu munculnya pertanyaan “Apakah masalah ini bisa diselesaikan?” Suatu masalah yang bahkan dalam bayanan kita pun sulit menemukan pintu keluarnya apalagi dalam kenyataannnya. Keadaan ini yang membuat saat-saat yang dilalui menjadi saat yang penuh dengan kekhawatiran dan perasaan tidak tenang. Jika dalam bahasa jawa ada istilah “grusa-grusu”.

Dalam hal ini yang bisa dijadikan modal hanyalah keyakinan. Itupun akan sangat berat dan sulit untuk membangunnya. Bagaimana tidak? Keyakinan akan muncul ketika sesuatu dapat kita bayangkan dalm pikiran, sesuatu yang sesuai dengan alur pikiran manusia, yang dapat buat sistematikanya serta memiliki bukti-bukti yang kuat. Seperti jika saya bertanya “Apakah anda yakin bahwa makhluk luar angkasa itu ada?” Jawaban yang muncul pasti bermacam-macam dan kebanyakan menunjukkan ketidakyakinannya. Mengapa? Karena tidak ada bukti yang jelas serta dasar pemikiran yang kuat, yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut.

Tetapi sebagai orang yang beragam tentu kita punya satu keyakinan yang tak terbantahkan lagi. Apakah itu? Satu keyakinan yang mengatakan bahwa “Allah selalu membantu orang-orang yang mau berusaha dengan sungguh-sungguh.” Pernyataan ini memang tidak bidsa di dibuktikan secara duniawi, karena Allah bekerja dengan caranya sendiri, jauh lebih cerdas daripada cara yang ditempuh oleh manusia. Hanya saja pengalamanlah menunjukkan bukti-bukti tersebut.

Kita pasti pernah mendengar di radio atau melihat di televisi, ada orang yang bahkan tidak lulus Sekolah Dasar tetapi dapat mendirikan usaha yang sangat besar, bahkan memiliki anak buah dengan pendidikan jauh lebih tinggi daripada dia. Secara logis kita tak dapat menerima jika ada orang yang mengatakan “Ada orang yang tidak lulus SD tetapi menjadi orang sukses.” Kenyataan mnunjukkan buktinya, inilah yang saya maksud “Allah bekerja dengan caranya sendiri, yang bahkan manusia kadang tak dapat menduganya.”

Maka dengan dasar ini, pertanyaan awal tadi “Apakah masalah ini bisa diselesaikan?” sudah dapat kita ketahui jawabannya, yaitu “Tentu saja Bisa.” Keyakinan di dalam hati yang dilanjutkan dengan usaha yang sungguh-sungguh dapat memunculkan kekuatan dan kesempatan belum pernah kita pikirkan sebelumnya. Kita hanya harus bersikap tenang dan menjalankan apa saja yang dapat kita lakukan. Kalaupun kita gagal, kegagalan itu bukanlah kegagalan yang membuat kita jatuh ke jurang yang dalam karena kita sudah mendapatkan pengalaman yang tidak akan kita dapatkan jika hanya berdiam diri saja.

Nothing impossible if we always think possible. Satu kalimat yang selama ini saya pegang, dan akan saya buktikan kebenarannya. Di mana ada pintu masuk pasti ada pintu keluar, di mana ada usaha di situ ada jalan, di mana ada kemauan di situ ada keberhasilan.

Sunday, May 4, 2008

Keinginan

Kita hidup tak bisa lepas dari keinginan. Entah itu keinginan untuk memiliki sesuatu (berupa barang) atau keinginan untuk menjadi sesuatu, ataupun keinginan untuk melihat sesuatu, an masih banyak keinginan-keinginan lainnya. Keinginan adalah fitrah manusia sebagai makhluk yang diciptakan dengan hawa nafsu di dalam dirinya.

Hanya saja kadang kita tidak tahu, dari sekian banyk keinginan yang ada, keinginan manakah yang akan membuat kita bahagia (dalam arti yang sebenarnya) dan mana keinginan yang justru akan membuat kita sengsara. Sebagai contoh ketika kita lapar, maka sudah pasti muncul keinginan untuk memakan sesuatu, atau jika kita haus maka sudah pasti akan muncul keinginan untuk minum. Keinginan yang tidak bisa tidak bisa tidak untuk dipenuhi dapat disebut kebutuhan.

Sementara ada beberapa hal yang kita menginginkan sesuatu tetapi jika tidak terpenuhi pun tidak menjadi masalah. Seperti ketika kita pergi ke toko, atau seupermarket, atau mall dan melihat barang yang di mata kita sangat menarik. Pastilah muncul keinginan untuk membelinya. Tetapi jika kita tidak membelinya pun tidak apa. Dengan demikian keinginan yang semacm ini dapat dikompromikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.

Dulu, keinginan seseorang murni datang dari dalam dirinya, tak ada pengaruh luar yang dominan. Sementara keadaan sekarang sangat berubah. Dengan banyaknya papan reklame, iklan di televisi mupun radio, brosur, leaflet, spanduk dan lain sebagainya memunculkan adanya faktor luar yang membuat keinginan seseorang muncul. Seperti iklan suatu produk makanan di televisi. Awalnya mungkin kita tidak punya keinginan untuk mencoba memakannya, bahkan mengenal jenis makanannya saja tidak. Begitu melihat iklan yang sangat menarik di televisi, muncullah keinginan untuk mencoba memakannya. Bukan untuk memenuhi kebutuhannya akan makanan tetapi justru untuk memenuhi keinginan untuk mengetahui rasanya saja.

Kita perlu mengendalikan setiap keinginan yang muncul dari dalam diri kita. Begitu banyaknya faktor luar yang saat ini sangat gencar menyerang setiap orang yang melihat, mendengar, atau merasakannya membuat keinginan itu seolah bukan datang dari dalam diri kita, bukan kebutuhan kita. Keinginan yang kadang akan membuat kita sengsara di masa yang akan datang.
Keinginan yang baik adalah keinginan yang sudah dipertimbangkan baik dan buruknya terhadap kehidupan kita. Keinginan yang membuat kita semakin dewasa, semakin mendekati kodrat manusia yang seutuhnya. Keinginan yang datang karena kita memang membutuhkannya. Keinginan yang membuat kenyamanan, baik bagi orang yang memilikinya maupun orang lain di sekitarnya.

Kita yang seharusnya mengendalikan keinginan kita bukannya keinginan yang mengendalikan diri kita. Lepasnya kontrol terhadap apa saja yang kita lakukan akan berakibat pada penyesalan di masa yang akan datang. Dan tak ada yang menyangkal bahwa, penyesalan itu selalu mendatangkan sakit hati. Dan seperti kata pepatah “Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati.”