/* salju turun */ adnan: Berbicara

Monday, November 10, 2008

Berbicara

Kita diciptakan olaeh Allah SWT dalam keadaan yang sangat baik. Segalanya telah disediakan untuk menunjang kebutuhan kehidupan kita. Salah satu hal yang harus kita syukuri adalah kemampuan kita untuk berbicara. Berbeda dengan makhluk lainnya, bicara yang dilakukan oleh manusia memiliki keunikan tersendiri. Karena dan bicara manusia terdapat bahasa yang mentranfer suatu informasi dari satu orang kepada orang lainnya.

Maka secara fitrah manusia memang harus berbicara sehingga mungkin dapat saya katakana di sini bahwa bicara adalah satu kebutuhan bagi manusia. Yang namanya kebutuhan, jika tidak dipenuhi maka akan muncul perasaan yang tidak nyaman di dalam hati. Kadang perasaan itu sangat dominan dan membuat segalanya menjadi tidak menyenangkan.

Sebagai contoh saja ketika kita berada dalam suatu forum diskusi. Di mana setiap peserta diskusi memiliki hak yang sama untuk berbicara. Jika kita aktif dalam mengemukakan ide kita maka di akhir diskusi akan terasa puasnya. Sebuah rasa yang sangat nyaman untuk kita rasakan dan motivasi untuk melakukannya lagi di lain waktu. Sebaliknya, jika kita hanya diam saja maka kemungkinan besar proses diskusi itu akan terasa membosankan dan membuat kita gerah. Akhirnya kita enggan untuk melakukannya lagi di lain waktu.

Selain itu, dengan berbicara berarti kita berlatih untuk mengemukakan ide dan bertanggung jawab terhadap apa yang sudah kita sampaikan. Tidak semua orang mampu mengemukakan ide melalui bahasa lisan. Ada yang mengatakan bahwa percuma kita memiliki kepintaran yang lebih daripada orang lain sementara kita tidak mampu mengemukakan ide kita tersebut kepada orang lain melalui diskusi. Mungkin ada benarnya juga. Karena kepintaran yang hanya bisa dinikmati sendiri tidak akan memberikan manfaat kepada orang lain. Sementara orang yang paling mulia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.

Yang penting adalah kita harus bisa menyesuaikan diri kapan kita harus berbicara dan kapan harus diam. Banyak bicara sepertinya tidak terlalu baik, sementara diam saja juga tidak terlalu baik. Mulut ibarat pedang yang bermata dua. Ia bisa memberikan ketenangan dan kebahagiaan kepada orang lain tetapi jika kita salah mengeluarkan kata-kata dan menyinggung perasaan orang lain maka ia bisa lebih tajam dari senjata tajam apapun.

Dengan berbicara yang baik berarti kita akan mudah berkomunikasi dengan orang lain. Semakin banyak beromunikasi maka semakin banyak pula orang yang akan senang berbicara dengan kita. Akhirnya semakin banyak pula teman yang kita miliki. Semakin banyak teman maka semakin banyak doa yang diberikan kepada kita, semakin mudah juga kita ketika membutuhkan pertolongan mereka. Maka berlatihlah untuk berbicara yang baik. Pelajari bagaimana kita dapat mengeluarkan kalimat-kalimat dari mulut kita tanpa menyinggung perasaan orang lain. Kalaupun suatu saat kita salah mengeleuarkan kata-kata maka kita bisa mengambil hikmahnya dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

No comments: