/* salju turun */ adnan: Takut

Friday, January 18, 2008

Takut

Suatu ketika aku berada di rumah sendiri. Orang tuaku sedang menghadiri acara syukuran di rumah tetangga sementara ketiga orang kakakku ngekos di kota. Jam 8 malam, ketika itu orang tuaku berangkat dan jadilah aku sendiri. Usiaku kir-kira 13 tahun karena waktu itu aku masih kelas 2 sekolah menengah. Awalnya sih terkendali, aku nonton tv tanpa menoleh sedikitpun. Sampai kira-kira pukul 9 malam, aku terasa ingin buang air besar. Dasar sial, batinku. Betapa tidak? Kamar kecil di kampung biasanya terletak di luar rumah, termasuk kamar kecil rumahku. Di belakang rumah dengan jarak kira-kira 5 meter dari tembok rumah.

Kucoba untuk bertahan tetapi justru semakin terasa ingin keluar. Aku tidak punya pilihan lain. Sambil berlari aku tengok sana tengok sini. Lebih sialnya lagi, kamar kecil di runahku tidak ada pintunya. Pertama kali aku buang air dengan perasaan tidak nyaman seperti ini. Ada sedikit yang bergerak, jantungku langsung terpacu, angin semilir sebentar bulu kudukku berdiri semua. Sebenarnya masih terasa tetapi ketakutanku membuat aku memutuskan untuk segera keluar.


Cepat-cepat aku keluar dari kamar kecil, suasana benar-benar sepi, hanya ada beberapa suar jangkrik dan kodok. Dasar sial, memang sial, aku berlari terlalu tergesa-gesa hingga terpeleset. Gedebug. Aku terkapar, rasa sakit itu tertutupi oleh rasa takut yang luar biasa besarnya, sehingga aku langsung berdiri dan melanjutkan perjalanan yang hanya 5 meter itu. Ada suara kemerosak dari belakang, entah bisikan darimana sehingga membuat aku berani untuk menoleh ke belakang. Huaaa........ aku menjerit cukup keras. Sesosok bayangan putih menggelantung di atas pohon.


Badanku gemeter tak terkandali. Setiap otot dan sendi di dalam tubuhku terasa kaku. Aku tak bisa bergerak, terpaku di tempat sambil mulutku menganga. Dasar sial. Aku berbalik dan segera membuka pintu. Masuk tanpa sempat menoleh lagi. Untung aku masih ingat untuk mengunci pintunya dan segera lari ke depan televisi. Rasa ingin buang air langsung hilang.


Tak kukira malam itu aku mendapat pengalaman seperti itu. Aku benar-benar diberi pelajaran tentang rasa takut yang sebenarnya. Meskipun paginya aku tahu bahwa sosok putih yang bergelantungan di atas pohon itu ternyata hanyalah pelepah daun pisang yang sudah mengering.


Sekarang aku berfikir, apa sebenarnya yang membuatku takut waktu itu, ya....??? Semuanya berasal dari imajinasiku yang melayang entah ke mana. Film-film horor yang kadang lebih menekankan pada mitos dan khayalan daripada logika membuat pikiranku mengarah ke sana. Ketakutan itu muncul dari dalam diriku sendiri. Tak ada hal dari luar yang sebenarnya waktu itu membuatku takut.

No comments: