/* salju turun */ adnan: Keraguan dan Penyesalan

Sunday, March 2, 2008

Keraguan dan Penyesalan

Suatu kita kita dihadapkan pada suatu permasalahan yang butuh pertimbangan matang untuk mencari penyelsaiannya. Suatu masalah yang memberikan kita dua pilihan untuk mengambilnya atau menolaknya. Dengan pengetahuan yang terbatas, yang kemudian muncul adalah keraguan dan kesulitan untuk mengambil keputusan yang tepat. Hal lain yang mengikuti adalah kekhawatiran akan keputusan yang akan diambil, dengan selalu datangnya pertanyaan “Akankah ada masalah yang muncul jika aku mengambil keputusan ini?”

Banyak hal yang bisa memunculkan suatu keraguan. Pada dasarnya setiap hambatan dan masalah yang datang menghadang selalu memunculkan keraguan bagi yang didatanginya. Hanya saja yang membedakan adalah kapasitas dari keraguan tersebut dan durasinya. Ada yang keraguannya sangat besar dan dalam waktu yang cukup lama, ini adalah yang terburuk. Sedangkan yang terbaik adalah keraguan dengan kapasitas yang kecil dan dalam waktu yang tidak begitu lama.


Aku berpendapat bahwa keraguan dapat digunakan sebagai alat ukur kedewasaan. Anak kecil biasanya justru jarang mengalami keraguan karena ia belum bisa berfikir secara baik. Yang paling sering mengalami keraguan adalah perpindahan dari masa anak-anak ke kedewasaan atau disebut juga masa remaja. Di mana masa itu merupakan masa peralihan atau masa percobaan untuk mengasah kemampuan berfikir seseorang. Orang yang sudah dewasa jarang mengalami keraguan karena ia sudah memiliki kepribadian yang matang dan pengalaman yang cukup untuk mengambil keputusan. Hanya saja yang perlu dibedakan adalah bahwa kedewasaan tidak memiliki hubungan yang significant dengan besarnya umur. Belum tentu orang yang umurnya lebih banyak memiliki kedewasaan yang lebih daripada orang yang umurnya lebih sedikit.


Berdasarkan pengalam yang saya alami, keraguan itu sangat dekat dengan kegagalan dan kegagalan itu sangat dekat dengan penyesalan. Keputusan yang diambil atas dasar keraguan biasanya memiliki dua kriteria, yaitu :

  • Keputusan yang diambil salah. Seperti jika ada dua jalan di depan dan ia ragu-ragu untuk memutuskan bahkan sampai akhirnya ia mengambil keputusan pun ia masih ragu akan keputusan yang telah diambil maka bisa jadi ia tidak akan sampai di tempat tujuan. Dan pasti yang muncul kemudian adalah penyesalan dan kekecewaan.
  • Keputusan yang diambil benar tetapi sudah terlambat. Keraguan biasanya memunculkan penundaan. Sementara penundaan selalu berakibat penundaan selanjutnya, hingga akhirnya sampai pada batasnya. Ia pun memutuskan dengan segala macam resiko, dan ia mengambil keputusan yang benar, sayangnya sudah terlambat. Seperti seorang pria yang mencintai seorang wanita. Selama ini ia ragu apakah ia harus mengatakannya atau tidak. Ketika ia yakin untuk mengatakannya dan sudah di depan rumahnya ia pun dengan lantang mengungkapkan cintanya. Sayang, hal itu sudah terlambat karena si wanita sudah mempunyai kekasih yang lebih dulu menyatakan cinta padanya. Penyesalan jugalah yang datang menghampirinya

  • Ada juga yang sangat beruntung dengan keraguannya ia mengambil keputusan yang benar dan dalam waktu yang tepat. Hanya saja prosentasenya sangat kecil, lebih kecil daripada bilangan terkecil yang pernah kita pikirkan(wah, hiperbolis banget....!!!).


Maka, dari itu berusahalah untuk menjauhi yang namanya keraguan........

No comments: