Sedih, Gembira, dan Marah
Salah satu keistimewaan manusia dibandingkan dengan makhluk Tuhan yang lainnya adalah manusia memiliki emosi. Apa sih definisi emosi? Aku juga ga tahu sih tapi yang jelas dengan emosi kita dapat mengekpresikan apa yang sedang kita rasakan dalam hati kita.
Ada banyak macam emosi tapi tiga kategori, yaitu sedih, gembira, dan marah dapat mewakili semuanya, setidaknya itu menurutku.
Kita sedih ketika mendapat suatu musibah atau kekecewaan. Banyak yang bisa menyebabkannya. Contoh : cinta bertepuk sebelah tangan, kecopetan, dimarahi guru, proposal ditolak, ujian ga bisa, dan masih banyak lagi hal-hal yang dapat membuat hati kita menjadi sedih.
Gembira adalah lawan dari sedih. Kita merasa gembira ketika kita mendapat hadiah, anugrah, atau apa saja yang sesuai dengan alur hati. Contoh : cinta diterima, proposal diterima, dibeliin hadiah sama temen, disayangi orang tua, juara lomba, ujian dapet nilai bagus, dan masih banyak lagi yang bisa membuat kita bahagia.
Marah memiliki karakter yang akgak rumit. Ia akan muncul jika sesuatu tidak sesuai dengan keinginan kita. Contoh : dikhianati, dibohongi, dicurangi, dikerjai, dimarahi orang lain, dan masih banyak lagi.
Tetapi kalo kita memikirkan lebih mendalam ternyata ketia macam emosi itu mempunyai persamaan. Coba kita bayangin saja ketika kita sedih maka sangat mungkin kita akan menangis, saat kita bahagia juga sangat mungkin kita akan menangis, begitupun juga ketika kita marah. Semuanya dapat diekpresikan dalam satu bentuk tindakan yaitu menangis.
Sesuatu yang sangat berbeda tetapi memiliki bentuk ekpresi yang sama. Menandakan bahwa sebenarnya ketiga macam emosi itu tidaklah berbeda. Yang membuat berbeda adalah pikiran kita. Pikiran yang membuat sudut pandang dalam menilai sesuatu yang menimpa kita.
Aku hanya ingin bilang bahwa sesuatu yang menyedihkan bisa jadi sebenarnya adalah sesuatu yang membahagiakan jika kita melihat dari sudut pandang yang berbeda. Bukankah segala macam yang ada di dalam tubuh kita dikendalikan oleh otak kita? Kita punya kontrol penuh pada setiap apa yang ada di dalam diri kita.
Cuman kadangkala kita merelakan emosi meluapi setiap sel otak sehingga tidak jarang kita melihat orang yang tidak menyadari apa yang dilakukannya. Sedih, bahagia, dan marah secara berlebihan kadang berefek buruk pada psikologi seseorang.
No comments:
Post a Comment