Membaca
Pertama kali nabi Muhammad saw menerima wahyu, yang diberikan adalah perintah untuk membaca dengan kalimat perintah,”Bacalah!” sebuah kalimat yang singkat tetapi mengandung makna yang sangat dalam. Di sana terkandung juga perintah untuk selalu menuntut ilmu karena pada dasarnya, membaca adalah sebuah proses untuk mendapatkan ilmu.
Yang menjadi pertanyaan bagi saya sendiri adalah apakah perintah membaca itu berlaku untuk semua jenis pekerjaan membaca? Seperti contohnya membaca pikiran orang lain. Maksud saya mengamati oarng lain kemudia berusaha menterjemahkan setiap olah tubuhnya sehingga dapat kita mengerti apa sedang ada di dalam pikirannya. Ilmu psikologi mungkin sedikit banyak sudah mempelajari bagaimana membaca perilaku orang lain untuk mengetahui pikiran.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah hal tersebut tidak mengganggu privasi orang yang sedang baca perilakunya? Memang, kadang kita dituntut untuk dapat membaca pikiran orang lain karena ia tidak mau mengatakan secara langsung ide yang ada di dalam pikirannya. Saya piker, untuk hal yang semacam ini diperbolehkan. Atau misalnya ketika kita mempunyai seorang anak kecil yang notabene masih belum mampu mengutarakan keinginannya melalui kalimat verbal. Yang ia lakukan hanya bias menangis, menangis, dan menangis ketika keinginannya tidak terpenuhi.
Selain daripada itu tentu ada batas-batas tertentu dalam hal menterjemahkan pikiran orang lain. Karena siapa tahu ia memang tidak ingin diketahui pikiran ataupun perasaannya sehingga jika kita memaksakan diri maka yang terjadi adalah saling marah dan saling benci. Nha, artinya kita sendiri dituntut untuk dapat menganalisa mana yang menjadi hak umum untuk diketahui dan mana yang menjadi restricted are bagi seseorang.
Rasa saling pengertian akan memberikan kenyamanan bagi dua atau lebih insane manusia dalam menjalin hubungan yang harmonis. Tahu batas-batas yang tidak boleh dilewati dan tahu batas-batas yang harus dilewati. Membaca pikiran orang lain bukanlah hal yang tidak baik. Hanya saja ada saat-saat di mana kita harus bias mengerti posisi seseorang saat itu. Dengan berbekal kemampuan untuk menterjemahkan perilaku orang maka kita akan semakin tahu apa yang harus kita lakukan untuk membantu orang tersebut. Entah itu teman, orang tua, saudara, dan lain sebagainya.
Yang menjadi pertanyaan bagi saya sendiri adalah apakah perintah membaca itu berlaku untuk semua jenis pekerjaan membaca? Seperti contohnya membaca pikiran orang lain. Maksud saya mengamati oarng lain kemudia berusaha menterjemahkan setiap olah tubuhnya sehingga dapat kita mengerti apa sedang ada di dalam pikirannya. Ilmu psikologi mungkin sedikit banyak sudah mempelajari bagaimana membaca perilaku orang lain untuk mengetahui pikiran.
Pertanyaan selanjutnya adalah apakah hal tersebut tidak mengganggu privasi orang yang sedang baca perilakunya? Memang, kadang kita dituntut untuk dapat membaca pikiran orang lain karena ia tidak mau mengatakan secara langsung ide yang ada di dalam pikirannya. Saya piker, untuk hal yang semacam ini diperbolehkan. Atau misalnya ketika kita mempunyai seorang anak kecil yang notabene masih belum mampu mengutarakan keinginannya melalui kalimat verbal. Yang ia lakukan hanya bias menangis, menangis, dan menangis ketika keinginannya tidak terpenuhi.
Selain daripada itu tentu ada batas-batas tertentu dalam hal menterjemahkan pikiran orang lain. Karena siapa tahu ia memang tidak ingin diketahui pikiran ataupun perasaannya sehingga jika kita memaksakan diri maka yang terjadi adalah saling marah dan saling benci. Nha, artinya kita sendiri dituntut untuk dapat menganalisa mana yang menjadi hak umum untuk diketahui dan mana yang menjadi restricted are bagi seseorang.
Rasa saling pengertian akan memberikan kenyamanan bagi dua atau lebih insane manusia dalam menjalin hubungan yang harmonis. Tahu batas-batas yang tidak boleh dilewati dan tahu batas-batas yang harus dilewati. Membaca pikiran orang lain bukanlah hal yang tidak baik. Hanya saja ada saat-saat di mana kita harus bias mengerti posisi seseorang saat itu. Dengan berbekal kemampuan untuk menterjemahkan perilaku orang maka kita akan semakin tahu apa yang harus kita lakukan untuk membantu orang tersebut. Entah itu teman, orang tua, saudara, dan lain sebagainya.
No comments:
Post a Comment