Apa hobiku?
Sekarang aku sudah duduk di bangku kuliah bahkan sudah hamper menyelesaikannya. Tak terhitung sudah berapa kali aku mengisi biodata untuk suatu keperluan. Entah itu untuk mendaftar jenjang study yang baru, mendaftar suatu organisasi, tugas sekolah atau kuliah, dan lain sebagainya. Yang masih ada dalam memori, aku mulai mengisi biodataku sendiri saat masih berada di Sekolah Dasar. Di sana ada salah satu baris yang harus diisi mengenai hobi. Apa hobiku?
Saat pertama kali mengisinya aku bingung. Apa yang harus aku isi, ya? Akhirnya aku menulis kata “membaca”. Kata itu masih selalu aku tuliskan sampai sekarang untuk mengisi kolom hobi. Tak terpikirkan apakah sebenarnya hobiku itu memang membaca. Hanya saja waktu itu aku menulis “membaca” sebagai hobi karena kelihatannya kok keren. Banyak tulisan yang mengatakan bahwa membaca banyak mendatangkan manfaat, dan orang yang hobinya membaca cenderung dikonotasikan positif sebagai orang yang rajin dan pintar.
Saat duduk di sekolah menengah atas, aku mulai bosan menuliskan kata “membaca” di kolom hobi. Pasalnya aku tak pernah suka membaca. Teman-teman mulai bertanya ini itu mengenai hibiku, missal buku apa saja yang pernah kamu baca, buku apa yang paling kamu suka, kamu suka bac novel gak, dan lain sebagainya. Paling sial kalo ketemu teman yang hobinya benar-benar membaca, dengan nerocos ia memaparkan berbagai macam teorinya hasil dari membaca sementara aku bengong mendengarkan tanpa memahaminya. Akhirnya aku tersiksa sendiri.
Aku ingin mengganti hobi(maksudnya tulisan “membaca” di kolom hobi) tetapi kok saying gitu rasanya. Selain itu, aku sendiri bingung mau menulis apa lagi? Kuputuskan untuk tetap menulis kata “membaca” tetapi setelah itu aku mulai memaksakan diri untuk membaca. Awalnya buku-buku yang ada diperpustakaan aku lahap. Yaaa…..awalnya sih cumin komik, kebetulan perpustakaan sekolah ada koleksi komik berjudul “Kung fu Boy” lengkap dari seri pertama sampai selesai. Menarik, itulah kesan pertamaku.
Selanjutnya aku mulai membaca buku-buku bergambar, sebut saja ensiklopedia dan semacamnya. Ketertarikanku terhadap buku pun semakin berkembang. Aku mulai tertari untuk tidak hanya membaca buku-buku yang ada di perpustakaan. Pikiranku mulai mengarah untuk membeli buku-buku sendiri sesuai dengan keinginan. Mulaila aku menabung sedikit demi sedikit untuk membeli buku. Awalnya aku suka membaca buku-buku psikologi dan manajemen diri. Sangat menarik karena selain kadang sesuai dengan keadaanku juga kita dapat mengetahui karakter manusia.
Bosan dengan buku psikologi kegemaranku merambat ke novel. Mulai dari novel religi, sejarah, biografi, petualangan, sampai percintaan aku lahap. Menyenangkan juga membaca sebuah buku fiksi karena kadang berisi nilai-nilai yang tidak ada di dalam buku non-fiksi. Sampai sekarang aku masih suka membaca novel, belum bosan juga. Memang buku novel lebih dinamis daripada buku-buku lainnya.
Aku bersyukur, dulu aku mengisi kolom hobi dengan kata “membaca”, sehingga aku benar-benar punya hobi membaca yang sangat bermanfaat. Bayangin aja kalo waktu itu aku menulis “memancing”, apa jadinya aku sekarang? Setidaknya sekarang aku tidak ragu-ragu lagi untuk menuliskan kata “membaca”saat mengisi biodata kolom hobi, karena memang aku suka membaca. Aku tidak minder lagi ketika bertemu dengan teman yang memiliki hobi yang sama, justru aku senang. Karena kadang aku bertukar buku dengannya, menghemat juga sih karena kita tidak harus membeli sendiri.
Saat pertama kali mengisinya aku bingung. Apa yang harus aku isi, ya? Akhirnya aku menulis kata “membaca”. Kata itu masih selalu aku tuliskan sampai sekarang untuk mengisi kolom hobi. Tak terpikirkan apakah sebenarnya hobiku itu memang membaca. Hanya saja waktu itu aku menulis “membaca” sebagai hobi karena kelihatannya kok keren. Banyak tulisan yang mengatakan bahwa membaca banyak mendatangkan manfaat, dan orang yang hobinya membaca cenderung dikonotasikan positif sebagai orang yang rajin dan pintar.
Saat duduk di sekolah menengah atas, aku mulai bosan menuliskan kata “membaca” di kolom hobi. Pasalnya aku tak pernah suka membaca. Teman-teman mulai bertanya ini itu mengenai hibiku, missal buku apa saja yang pernah kamu baca, buku apa yang paling kamu suka, kamu suka bac novel gak, dan lain sebagainya. Paling sial kalo ketemu teman yang hobinya benar-benar membaca, dengan nerocos ia memaparkan berbagai macam teorinya hasil dari membaca sementara aku bengong mendengarkan tanpa memahaminya. Akhirnya aku tersiksa sendiri.
Aku ingin mengganti hobi(maksudnya tulisan “membaca” di kolom hobi) tetapi kok saying gitu rasanya. Selain itu, aku sendiri bingung mau menulis apa lagi? Kuputuskan untuk tetap menulis kata “membaca” tetapi setelah itu aku mulai memaksakan diri untuk membaca. Awalnya buku-buku yang ada diperpustakaan aku lahap. Yaaa…..awalnya sih cumin komik, kebetulan perpustakaan sekolah ada koleksi komik berjudul “Kung fu Boy” lengkap dari seri pertama sampai selesai. Menarik, itulah kesan pertamaku.
Selanjutnya aku mulai membaca buku-buku bergambar, sebut saja ensiklopedia dan semacamnya. Ketertarikanku terhadap buku pun semakin berkembang. Aku mulai tertari untuk tidak hanya membaca buku-buku yang ada di perpustakaan. Pikiranku mulai mengarah untuk membeli buku-buku sendiri sesuai dengan keinginan. Mulaila aku menabung sedikit demi sedikit untuk membeli buku. Awalnya aku suka membaca buku-buku psikologi dan manajemen diri. Sangat menarik karena selain kadang sesuai dengan keadaanku juga kita dapat mengetahui karakter manusia.
Bosan dengan buku psikologi kegemaranku merambat ke novel. Mulai dari novel religi, sejarah, biografi, petualangan, sampai percintaan aku lahap. Menyenangkan juga membaca sebuah buku fiksi karena kadang berisi nilai-nilai yang tidak ada di dalam buku non-fiksi. Sampai sekarang aku masih suka membaca novel, belum bosan juga. Memang buku novel lebih dinamis daripada buku-buku lainnya.
Aku bersyukur, dulu aku mengisi kolom hobi dengan kata “membaca”, sehingga aku benar-benar punya hobi membaca yang sangat bermanfaat. Bayangin aja kalo waktu itu aku menulis “memancing”, apa jadinya aku sekarang? Setidaknya sekarang aku tidak ragu-ragu lagi untuk menuliskan kata “membaca”saat mengisi biodata kolom hobi, karena memang aku suka membaca. Aku tidak minder lagi ketika bertemu dengan teman yang memiliki hobi yang sama, justru aku senang. Karena kadang aku bertukar buku dengannya, menghemat juga sih karena kita tidak harus membeli sendiri.
No comments:
Post a Comment