Percaya Diri
Setiap orang memiliki sifat percaya diri. Kalo ada yang bilang “Wah, saya benar-benar tidak punya rasa percaya diri.” Maka sebenarnya ia sedang berkata bohong. Yang menjadi pertanyaan adalalah apakah kita menyadarinya atau tidak. Apakah kita tahu bahwa jauh di dalam diri kita, sebenarnya ada rasa percaya diri? Tugas kita hanyalah mencari cara bagaimana caranya agar rasa percaya diri tersebut, yang masih terkubur sangat dalam, keluar ke permukaan.
Masing-masing orang memiliki caranya sendiri untuk memanggil rasa percaya diri. Ada yang dengan menganggap orang lain di sekitarnya jauh lebih bodoh daripada dia, ada yang dengan belajar sangat tekun sehingga kepintarannya melebihi siapapun yang ada di sekitarnya, ada juga yang dengan cara berbohong kepada orang lain sehingga orang lain mengira ia adalah orang yang sempurna. Cara yang terakhir tentu memilki resiko tersendiri karena ditempuh dengan cara yang tidak sesuai dengan fitrah manusia.
Meskipun begitu ternyata masih banyak orang yang kebingungan bagaimana ia harus memunculkan rasa percaya dirinya. Yang terjadi adalah kekhawatiran dan ketegangan yang dampak selanjutnya akan memunculkan stress yang berkepanjangan bahkan berkelanjutan. Orang seperti ini biasanya kurang bias menghadapi permasalahan-permasalahan yang menghadangnya(meskipun tidak bias digeneralisir semuanya).
Tentu menjadi pertanyaan bagi kita semua, bagaimana seseorang bias sangat percaya diri sementara di lain pihak ada orang yang sangat minder. Yang menjadi dasar pembedaan adalah wawasan pengetahuan orang tersebut. Wawasan yang menyangkut segala hal, bias berupa pengetahuannya tentang rasa percaya diri itu sendiri, atau pengetahuannya akan ilmu pengetahuan, dan bias juga wawasannya mengenai manajemen hati.
Artinya, jika kita ingin selalu merasa percaya diri maka jalan tercepat untuk meraihnya adalah dengan selalu meingkatkan kemampuan kita akan segala hal. Semakin tinggi ilmu yang kita miliki maka rasa percaya diri itu akan meninggi dengan sendirinya. Meningginya rasa percaya diri akan semakin menambah kenyamanan kita dalam menjalani hidup yang masih panjang ini. Segala macam permasalahan akan dengan mudah diselesaikan.
Masing-masing orang memiliki caranya sendiri untuk memanggil rasa percaya diri. Ada yang dengan menganggap orang lain di sekitarnya jauh lebih bodoh daripada dia, ada yang dengan belajar sangat tekun sehingga kepintarannya melebihi siapapun yang ada di sekitarnya, ada juga yang dengan cara berbohong kepada orang lain sehingga orang lain mengira ia adalah orang yang sempurna. Cara yang terakhir tentu memilki resiko tersendiri karena ditempuh dengan cara yang tidak sesuai dengan fitrah manusia.
Meskipun begitu ternyata masih banyak orang yang kebingungan bagaimana ia harus memunculkan rasa percaya dirinya. Yang terjadi adalah kekhawatiran dan ketegangan yang dampak selanjutnya akan memunculkan stress yang berkepanjangan bahkan berkelanjutan. Orang seperti ini biasanya kurang bias menghadapi permasalahan-permasalahan yang menghadangnya(meskipun tidak bias digeneralisir semuanya).
Tentu menjadi pertanyaan bagi kita semua, bagaimana seseorang bias sangat percaya diri sementara di lain pihak ada orang yang sangat minder. Yang menjadi dasar pembedaan adalah wawasan pengetahuan orang tersebut. Wawasan yang menyangkut segala hal, bias berupa pengetahuannya tentang rasa percaya diri itu sendiri, atau pengetahuannya akan ilmu pengetahuan, dan bias juga wawasannya mengenai manajemen hati.
Artinya, jika kita ingin selalu merasa percaya diri maka jalan tercepat untuk meraihnya adalah dengan selalu meingkatkan kemampuan kita akan segala hal. Semakin tinggi ilmu yang kita miliki maka rasa percaya diri itu akan meninggi dengan sendirinya. Meningginya rasa percaya diri akan semakin menambah kenyamanan kita dalam menjalani hidup yang masih panjang ini. Segala macam permasalahan akan dengan mudah diselesaikan.
No comments:
Post a Comment