Moment
Dalam ilmu fisika kita mengenal istilah momentum, yang kurang lebih mengatakan bahwa momentum sebanding dengan kecepatan dan massa benda. Dalam artian, semakin besar nilai kecepatan dan atau massa suatu benda maka benda tersebut memiliki momentum yang juga semakin besar. Tetapi judul dalam tulisan ini lebih mengacu pada moment yang berarti melakukan sesuatu pada waktu dan tempat yang tepat.
Pada dasarnya dalam setiap sisi kehidupan, kita sudah sangat sering bertemu dengan yang namanya moment. Dan memang, jika suatu kegiatan dilaksanakan pada moment yang tepat maka hasilnya akan jauh lebih besar daripada jika dilaksanakan pada waktu dan suasana yang lain. Seperti ketika kita ingin meminta uang saku tambahan pada orang tua kita, maka moment yang tepat adalah pada saat orang tua kita (ayah) sedang bersantai ria di depan rumah sambil minum the atau kopi.
Kebalikannya, jika kita melakukan sesuatu pada moment yang tidak tepat maka hasilnya menjadi kurang maksimal bahkan bias jadi mengalami kegagalan. Bayangkan saja jika kita menjemur baju pada saat hujan turun, maka dapat dipastikan baju tersebut tidak akan kering atau minimal akan kering dalam waktu yang cukup lama. Atau misalnya ketika kita menemui seorang dosen untuk konsultasi sementara dosen tersebut sedang tidak mood (missal gagal dalam melaksanakan proyek, atau baru saja bertengkar dengan dosen lain, atau sudah seharian belum istirahat karena melayani mahasiswa yang konsultasi) maka kemungkinan proses konsultasi menjadi tidak menyenangkan. Hasil yang seharusnya dicapai berupa pencerahan bias jadi justru kegelapan.
Manusia akan selalu mengalm keberhasilan jika ia bias membaca dan menganalisa setiap moment yang dibutuhkan. Ia akan menunggu moment tersebut untuk melancarkan kegiatannya. Atau orang akan lebih berhasil jika ia mampu untuk menciptakan moment, sehingga ia tidak perlu menunggu untuk melaksanakan kegiatannya. Tentu hal ini bukanlah hal yang mudah, tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh waktu dan kesabaran yang besar untuk sampai ke sana.
Yang jelas, bukan suatu yang tidak mungkin bagi setiap orang untuk menguasai cara memahami dan menerapkan kegiatannya pada moment yang tepat. Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama karena memang hakekatnya manusia adalah sama. Yang membedakan adalah usaha yang ia lakukan untuk terus memperbaiki dirinya.
Teori tidak akan berhasil jlka tidak segera diikuti oleh prakteknya. Bahkan kadang tidak perlu kita mempelajari setiap teori sebelum menjalankan prakteknya. Cukup jalankan apa yang ada dalam pikiran kita. Hati nurani akan menuntun kita pada sesuatu yang benar. Hanya saja jangan sampai lupa untuk terus mengoreksi diri, memperbaiki setiap kesalahan yang pernah dilakukan dan berusahalah untuk menjadi lebih baik daripada hari esok. Hari ini adalah hari di mana kita bias melakukan apa saja, maka pikirkan saja hari ini.
Pada dasarnya dalam setiap sisi kehidupan, kita sudah sangat sering bertemu dengan yang namanya moment. Dan memang, jika suatu kegiatan dilaksanakan pada moment yang tepat maka hasilnya akan jauh lebih besar daripada jika dilaksanakan pada waktu dan suasana yang lain. Seperti ketika kita ingin meminta uang saku tambahan pada orang tua kita, maka moment yang tepat adalah pada saat orang tua kita (ayah) sedang bersantai ria di depan rumah sambil minum the atau kopi.
Kebalikannya, jika kita melakukan sesuatu pada moment yang tidak tepat maka hasilnya menjadi kurang maksimal bahkan bias jadi mengalami kegagalan. Bayangkan saja jika kita menjemur baju pada saat hujan turun, maka dapat dipastikan baju tersebut tidak akan kering atau minimal akan kering dalam waktu yang cukup lama. Atau misalnya ketika kita menemui seorang dosen untuk konsultasi sementara dosen tersebut sedang tidak mood (missal gagal dalam melaksanakan proyek, atau baru saja bertengkar dengan dosen lain, atau sudah seharian belum istirahat karena melayani mahasiswa yang konsultasi) maka kemungkinan proses konsultasi menjadi tidak menyenangkan. Hasil yang seharusnya dicapai berupa pencerahan bias jadi justru kegelapan.
Manusia akan selalu mengalm keberhasilan jika ia bias membaca dan menganalisa setiap moment yang dibutuhkan. Ia akan menunggu moment tersebut untuk melancarkan kegiatannya. Atau orang akan lebih berhasil jika ia mampu untuk menciptakan moment, sehingga ia tidak perlu menunggu untuk melaksanakan kegiatannya. Tentu hal ini bukanlah hal yang mudah, tidak semudah membalik telapak tangan. Butuh waktu dan kesabaran yang besar untuk sampai ke sana.
Yang jelas, bukan suatu yang tidak mungkin bagi setiap orang untuk menguasai cara memahami dan menerapkan kegiatannya pada moment yang tepat. Setiap orang mempunyai kesempatan yang sama karena memang hakekatnya manusia adalah sama. Yang membedakan adalah usaha yang ia lakukan untuk terus memperbaiki dirinya.
Teori tidak akan berhasil jlka tidak segera diikuti oleh prakteknya. Bahkan kadang tidak perlu kita mempelajari setiap teori sebelum menjalankan prakteknya. Cukup jalankan apa yang ada dalam pikiran kita. Hati nurani akan menuntun kita pada sesuatu yang benar. Hanya saja jangan sampai lupa untuk terus mengoreksi diri, memperbaiki setiap kesalahan yang pernah dilakukan dan berusahalah untuk menjadi lebih baik daripada hari esok. Hari ini adalah hari di mana kita bias melakukan apa saja, maka pikirkan saja hari ini.
No comments:
Post a Comment