Kapan, ya?
Suatu hari, sewaktu aku masih duduk di bangku sekolah menengah pertama, aku harus berkunjung ke rumah teman sekelas. Aku berangkat bersama teman-teman yang lain dengan tujuan untuk membuat gapura(dua minggu lagi akan diadakan perkemahan dan setiap grup harus membuat gapura untuk menandai wilayah yang menjadi hak satu grup). Sampai di tempat tujuan kami langsung ke belakang rumah dan menemukan begitu banyak pohon bamboo sebagai bahan pembuatan gapura.
Anehnya, saat aku melihat pemandangan di belakang rumah temanku ini, aku merasa seolah-olah pernah melihatnya, sangat lekat di kepala. Padahal baru pertama kali ini aku pergi ke sana. Aku mencoba berfikir, mencari kemungkinan logisnya. Nihil. Aku masih merasa bahwa au pernah melihat pemandangan ini. Hal ini ternyata berlanjut, aku merasa situasi yang kami jalani sudah ada di kepalaku. Meskipun tidak 100% mengingatnya tetapi cukup jelas tergambar situasi ini dan tetap saja perasaanku mengatakan bahwa aku pernah mengalami situasi seperti ini. Nha, permasalahannya adalah aku tidak dapat menentukan kapan peristiwa itu terjadi.
Perasaan itu muncul lagi di waktu yang lain ketika sedang memimpin suatu siding pergantian pengurus salah satu oraganisasi di kampus yang sedang aku ikuti. Peristiwa itu terjadi saat aku berada di tahun kedua kuliah. Persis seperti peristiwa sebelumnya, aku merasa bahwa situasi yang sedang aku jalani sepertinya pernah aku alami sebelumnya. Hanya saja aku lupa-lupa ingat sehingga tak dapat menentukan kepan hal itu pernah terjadi sebelumnya. Padahal faktanya, situasi seperti itu baru aku alami pertama kali alias sebelumnya belum pernah.
Sampai sekarang aku mencoba menemukan jawaban dari pertanyaan itu, hasilnya belum juga bias membuatku puas. Beberapa buku mendefinisikan “dejavu” sebagai suatu peristiwa yang dialami dua kali, atu suatu situasi yang dialami persis seperti sebelumnya. Yah, aku tidak terlalu paham sebenarnya tetapi itulah jawaban terdekat yang aku dapatkan. Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang menyebabkan terjadinya dejavu? Bagaimana mungkin dua peristiwa dapat terjadi dengan situasi yang sama persis? Atau bagaimana mungkin kita memiliki memory mengenai suatu peristiwa yang tersimpan di otak sementara peristiwa itu belum pernah dialami?
Tidak semua pertanyaan bias dijawab dan atau tidak semua pertanyaan harus dijawab. Suatu saat nanti jawaban itu pasti akan dating dengan sendirinya. Hanya saja waktunya bias sangat lama atau sebaliknya bias sangat cepat. Asalkan pertanyaan itu tidak mengganggu aktifitas sehari-hari maka kita tidak perlu memaksakan diri untuk menemukan jawabannya.
Anehnya, saat aku melihat pemandangan di belakang rumah temanku ini, aku merasa seolah-olah pernah melihatnya, sangat lekat di kepala. Padahal baru pertama kali ini aku pergi ke sana. Aku mencoba berfikir, mencari kemungkinan logisnya. Nihil. Aku masih merasa bahwa au pernah melihat pemandangan ini. Hal ini ternyata berlanjut, aku merasa situasi yang kami jalani sudah ada di kepalaku. Meskipun tidak 100% mengingatnya tetapi cukup jelas tergambar situasi ini dan tetap saja perasaanku mengatakan bahwa aku pernah mengalami situasi seperti ini. Nha, permasalahannya adalah aku tidak dapat menentukan kapan peristiwa itu terjadi.
Perasaan itu muncul lagi di waktu yang lain ketika sedang memimpin suatu siding pergantian pengurus salah satu oraganisasi di kampus yang sedang aku ikuti. Peristiwa itu terjadi saat aku berada di tahun kedua kuliah. Persis seperti peristiwa sebelumnya, aku merasa bahwa situasi yang sedang aku jalani sepertinya pernah aku alami sebelumnya. Hanya saja aku lupa-lupa ingat sehingga tak dapat menentukan kepan hal itu pernah terjadi sebelumnya. Padahal faktanya, situasi seperti itu baru aku alami pertama kali alias sebelumnya belum pernah.
Sampai sekarang aku mencoba menemukan jawaban dari pertanyaan itu, hasilnya belum juga bias membuatku puas. Beberapa buku mendefinisikan “dejavu” sebagai suatu peristiwa yang dialami dua kali, atu suatu situasi yang dialami persis seperti sebelumnya. Yah, aku tidak terlalu paham sebenarnya tetapi itulah jawaban terdekat yang aku dapatkan. Pertanyaan selanjutnya adalah apa yang menyebabkan terjadinya dejavu? Bagaimana mungkin dua peristiwa dapat terjadi dengan situasi yang sama persis? Atau bagaimana mungkin kita memiliki memory mengenai suatu peristiwa yang tersimpan di otak sementara peristiwa itu belum pernah dialami?
Tidak semua pertanyaan bias dijawab dan atau tidak semua pertanyaan harus dijawab. Suatu saat nanti jawaban itu pasti akan dating dengan sendirinya. Hanya saja waktunya bias sangat lama atau sebaliknya bias sangat cepat. Asalkan pertanyaan itu tidak mengganggu aktifitas sehari-hari maka kita tidak perlu memaksakan diri untuk menemukan jawabannya.
No comments:
Post a Comment