Benar Tidak Selalu Benar
Pernahkah kita bertengkar dengan seseorang? Atau minimal beda pendapat ajalah dengan orang lain? Pasti pernah. Nha, biasanya dalam kondisi seperti itu ego yang kita miliki keluar dan mendominasi sebagian besar ruang otak kita. Akibatnya kita menjadi seolah-olah tidak mau disalahkan, tidak mau dikritik, dan tidak mau menerima pendapat orang lain dan akhirnya kitalah yang paling benar.
Tetapi ngomong-ngomong soal benar, sebenarnya yang bagaimana sih yang dikatakan benar? Bagaimana suatu tindakan atau perkataan atau benda atau apapun juga dapat dikatakan benar. OK, masalah ini akan kita persempit saja mengenai perkataan yang benar. Mari kita ulas bersama-sama.
Menurutku suatu perkataan dikatakan benar jika memenuhi dua syarat kebenaran
- Dari segi isinya memang benar
- Cara penyampaiannya benar
maka tidak bisa dikatakan bahwa tindakan itu benar.
Banyak orang yang karena merasa bahwa apa yang disampaikannya benar maka ia tidak peduli cara menyampaiakannya. Aku pikir hal itu percuma, justru mungkin akan menyakiti perasaan orang yang ingin kita beri informasi. Maka dari itu, sampaiakanlah sesuatu yang benar dengan cara yang benar pula. Jangan sampai sesuatu yang benar tidak bisa diterima oleh orang lain hanya karena cara penyamapaiannya yang tidak benar.
No comments:
Post a Comment