/* salju turun */ adnan: Tembakan Peringatan, Berbahayakah?

Monday, May 14, 2007

Tembakan Peringatan, Berbahayakah?

Kita tentu sering lihat di televisi, jika seorang polisi sedang mengejar penjahat maka ia tidak akan langsung menembaknya tetapi ia memberi tembakan peringatan terlebih dahulu yaitu dengan menembakkan peluru ke atas. Nha, aku terbayang kira-kira ke manakan peluru tersebut akan menjatuhkan dirinya? Pertanyaan selanjutnya adalah, jika ternyata peluru yang besarnya tidak seberapa tersebut mengenai kepala orang, apakah akan membahayakan orang itu ?

Aku punya sedikit pembahasan mengenai hal tersebut. Kita semua tahu bahwa setiap benda yang berada di dalam lingkaran atmosfir bumi pasti terkena yang namanya percepatan gravitasi. Artinya, jika benda dijatuhkan dari atas, maka ia akan mendapatkan percepatan konstan yang kalo tidak salah besarnya 9,8 meter per sekon kuadarat atau dibulatkan menjadi 10 meter per sekon kuadrat.

Apa makna dari angka tersebut? Setiap selang waktu 1 sekon, kecepatan dari benda tersebut (apapun bendanya yang jatuh ke bawah) akan bertambah sebesar 10 m/s. Bayangin aja jika kita menjatuhkan roti dari puncak monas(kecepatan awal = 0 m/s). Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke bawah misalnya 5 sekon. Maka kecepatan pada waktu sampai di tanah adalah 50m/s atau sama dengan 180 km/jam. Wow, luar biasa.....

OK. Kembali lagi ke permasalahan peluru nyasar tadi. Kira-kira, tembakan peluru tadi mempunyai puncak ketinggian yang cukup besar. Tentu waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tanah (dari puncak ketinggian tadi) juga cukup banyak. Dengan anggapan waktunya 5 sekon seperti pada contoh sebelumnya maka peluru akan sampai di tanah dengan kecepatan 180 km/jam. Menurutku, peluru besi dengan kecepatan seperti itu akan sangat berbahaya jika mengenai kepala orang.

Permasalahannya adalah, aku masih ragu dengan pemikiran di atas. Sepertinya ada hal yang kurang dalam pembahasan tersebut. Buktinya tidak ada satu kasus pun mengenai tembakan peringatan yang bisa membahayakan orang. Mungkin yang baca artikel ini bisa memberikan pendapatnya.

No comments: