/* salju turun */ adnan: Kemauan

Thursday, May 15, 2008

Kemauan

Kelebihan manusia dibandingkan makhluk lain adalah bahwa manusia memiliki kemauan. Kemauan yang kadang membuatnya jadi istimewa tetapi kadang justru membuatnya celaka. Istimewa karena dengan kemuan yang dimilikinya, manusia dapat membuat perubahan ke arah yang lebih baik. Sesuai dengan tugasnya sebagai khalifah di bumi, maka sudah sepantasnya manusia memiliki kemauan untuk mengubah keadaan yang buruk menjadi baik dan keadaan yang baik menjadi lebih baik lagi. Di lain pihak, ia bisa membuat celaka jikalau kemauan tersebut tercampuri dengan hawa nafsu di mana hawa nafsu cenderung ke arah kerusakan.

Hanya saja, tidak selamanya kemauan dapat diwujudkan ke dalam kenyataan dengan mudah. Butuh niat dan usaha keras selama proses pencapaian target. Tidak usah yang bera-berat, ambil saja contoh bangun pagi. Sejak sebelum malam tiba seringkali kita sudah berniat mantap bahwa besok harus bangun pagi untuk mengerjakan berbagai macam tugas yang masih menumpuk. Tetapi kenyataannya, begitu ayam berkokok, bahkan matahari sudah menyapa dengan ramahnya, kita masih saja tidur atau lebih tepatnya sengaja tidur.

Mengapa hal itu bisa terjadi? Bukan manusia namanya jika tidak ada misteri yang tidak kita ketahui di dalamnya. Menurut pengalaman saya sendiri, tidak tercapainya suatu kemauan yang sebenarnya sudah sangat kita inginkan sebelumnya dapat dikarenakan oleh beberapa faktor, yaitu :

• Kurang istiqomah
Kadang kemauan tersebut hanya ada di awal saja, tanpa kita bisa mempertahankannya sampai tercapai. Banyak orang mengatakan bahwa mempertahankan suatu proses yang panjang lebih sulit daripada memulainya. Tetapi sesuatu yang sulit bukan berarti tidak mungkin. Seperti kata pepatah “nothing impossible if we always think possible.”

• Cepat puas
Kecenderungan manusia adalah ia tidak suka atau lebih tepatnya tidak sabar untuk menunggu sesuatu yang lama, meskipun dampak positifnya lebih besar daripada sesuatu yang sedikit. Ibarat kita ingin menjadi seorang wirausaha yang sukses, tetapi di awal karier bekerja sebagai karyawan untuk mengumpulkan modal. Tetapi karena kedudukan sebagai karyawan sudah sangat nyaman maka kemauan untuk menjadi pengusaha hilang begitu saja.

• Faktor eksternal
Contoh saja jika kita ingin bangun pagi. Sebenarnya kemauan kita sudah sangat kuat dan mantap. Hanya saja pada saat pagi datang dan mata pun sudah terbuka. Kenyamanan di tempat tidur serta dinginnya udara pagi membuat kemauan yang tadinya menggebu-gebu menjadi hilang ditelan embun pagi.

Berbagai macam hambatan akan terpecahkan dengan tekad dan semangat yang muncul dari dalam diri kita. Jangan biarkan sesuatu yang baik di awalnya menjadi sesuatu yang tidak baik di akhirnya. Tak akan ada perubahan tanpa kemauan. Keep fighting!!!


No comments: