Ragu
Banyak hal di dunia ini yang bisa membuat hidup seseorang menjadi sangat tidak menyenangkan. Salah satunya adalah keraguan. Pernahkah anda merasa ragu akan sesuatu hal? Kalo saya pernah, dan saat ini saya telah menuai akibatnya. Sangat tidak menyenangkan dan akibatnya pun sangat memilukan hati.
Dari mana sih sebenarnya asal keraguan itu? Aku sendiri agak bingung menjawab pertanyaan itu. Yang jelas, keraguan itu muncul ketika di depan kitra ada dua atau lebih pilihan yang harus dipilih atau ada satu keadaan yang memaksa kita untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu. Tetapi berdasarkan pengalamanku tadi, keraguan akan muncul ketika kita tidak memahami secara luas keadaan yang sedang terjadi. Artinya, jika kita dapat mempelajari situasi dan dapat menganalisa dengan sudut pandang yang benar maka saya yakin keraguan itu tidak akan pernah muncul.
Contoh yang sangat jelas adalah gerak reflek. Apa itu? Gerak yang tidak dikontrol oleh otak tetapi oleh tulang belakang. Ia tidak memerlukan pemikiran apalagi pertimbangan karena sudah sangat jelas. Jika saya sebutkan permasalahannya, ketika kita menginjak bara api yang panas maka ada dua pilihan, yaitu melompat untuk melepaskan bara itu atau diam saja. Semua orang pasti setuju bahwa pilihannya adalah melompat(kecuali bagi orang yang tidak merasakan bara api tersebut).
Tidak akan ada yang memilih untuk diam saja ketika merasakan panasnya api. Karena kita sudah menguasai situasinya, yaitu jika kita tidak melompat maka kaki kita akan menjadi korban, bisa jadi malah kehilangan kaki tersebut.
Maka dari itu, pergunakan waktu kita yang masih tersisa ini untuk terus menambah wawasan sehingga jika ada suatu permasalahan yang menghadang, kita dapat segera menganalisanya dengan baik sehingga keraguan itu tidak akan muncul. Sebaliknya yang muncul adalah kemantapan dan ketegasan. Dan sungguh ketegasan itu jauh lebih menyenangkan daripada keraguan.