/* salju turun */ adnan: Niat Saja Tidak Cukup

Thursday, February 21, 2008

Niat Saja Tidak Cukup

Masing-masing orang diciptakan dalam keadaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Beruntung orang yang diciptakan dalam keadaan yang sudah sangat baik, hidupp berkecukupan, bakat yang muncul semenjak kecil dan hal-hal baik lainnya. Tetapi tentu saja orang yang diciptakan dalam keadaan yang tidak seberuntung itu. Hidup berkecukupan atau bakat yang tak kunjung muncul. Bagi yang mempunyai kondisi yang kedua tentu ingin segera berubah. Berubah menjadi orang yang berilmu, bertalenta, dan dapat mencukupi kehidupannya engan hal-hal yang menyenangkan.

Masalahnya adalah mewujudkan hal itu tidaklah semudah membalik telapak tangan, tidak semudah mengucapkannya melalui mulut. Banyak orang yang mengatakan “Kalo mau berubah yang penting adalah niat.” Tentu hal ini bukanlah pernyataan yang salah tetapi aku memandanh bahwa orang yang mengatakan hal semacam itu hanya ingin menghibur temannya, saudaranya, kekasihnya atau siapa sajalah yang ingin berubah. Karena perubahan adalah proses panjang yang butuh banyak modal dan kerja keras, tidak hanya niat semata.


Niat memang penting, karena bagaimanapun juga segala sesuatu dapat terjadi keran ada niatnya. Contoh, jika kita ingin sholat maka harus niat terlebih dahulu, jika ingin pergi ke pasar pun maka pasti ada niat ke pasar, atau bahkan ketika kita ingin ke kamar kecil maka otomatis kita juga sudah berniat untuk ke kamar kecil. Nha, yang penting adalah bagaimana menjaga agar niat yang sudah muncul di awal tersebut dapat bertahan sampai titik puncak perubahan. Hal ini juga bukanlah hal yang mudah, butuh mental yang kuat untuk menopang niat tersebut.


Hal kedua adalah semangat. Sepertinya sih sepele, semangat, tetapi satu kata ini merupakan satu kata yang sungguh ajaib. Dengan semangat, sesuatu yang tidak mungkin dapat menjadi mungkin. Contohnya saja, saat pertandingan lari maraton. Awalnya si semangat tetapi biasanya jika sudah melampaui separuh perjalanan maka semangat itu mulai hilang, akibatnya tenaga yang dikeluarkan pun tidak sebesar waktu awal pertandingan. Tetapi begitu melihat garis finish, entah darimana datangnya, tenaga itu muncul begitu saja. Apalagi diteriaki oleh beribu-ribu pentonton yang menyaksikan. Tenaga yang dhasilkan menjadi berlipat ganda bahkan melebihi saat awal pertandingan. Itulah ajaibnya semangat. Bha, bukan hal mudah juga untuk memunculkan semangat dalam diri kita. Dan setiap orang memiliki type yang berbeda pula dalam memunculkan semangat tersebut.


Terakhir adalah continyu. Dalam artian kerja keras yang dilakukan demi perubahan ke arah yang lebih baik dilakukan secara terus menerus dan periodik. Tak ada celah untuk menyerah apalagi putus asa. Tidak semua orang dapat melakukannya. Kerja keras membutuhkan niat dan semangat terlebih dahulu. Seperti rayap yang mebangun rumahnya dengan membawa satu demi satu butir tanah. Sepertinya sih kecil sekali kerja eras yang dilakukan, hanya sebutir tanah. Tetapi bisa dilihat hasilnya, rumah yang dapat dibangun oleh hewan sekecil rayap bisa mencapai sebesar rumah manusia bahkan lebih.


Pepatah mengatakan “Jika kita ingin hidup ini, maka kita harus berubah.” Maka tak da kata lain untuk berdiam diri sementara zaman semakin maju. Hanya ada dua pilihan, kita mengikuti zaman atau zaman yang akan menggilas tubuh kita.

No comments: