/* salju turun */ adnan: Perihal Membaca

Tuesday, February 19, 2008

Perihal Membaca

Ada banyak cara untuk mendapatkan ilmu. Mulai dari menonton film, mendengarkan guru, mendengarkan radio, dan lain sebagainya. Tetapi diantara sekian banyak cara, membaca merupakan satu cara untuk mendapatkan ilmu dengan biaya yang paling murah dan paling mudah. Hanya dengan bermodalkan niat dan kesungguhan maka kita dapat memperoleh ilmu yang sekian banyaknya.

Membaca sendiri memiliki dimensi yang sangat banyak. Ada banyak hal yang merupakan media bacan, sebut saja majalah, koran, surat kabar, komik, buku cerita, novel, surat, bahkan hanya sekedar booklet saja sudah mengandung cukup banyak ilmu. Tetapi tentu media yang mengandung paling banyak ilmu adalah media yang berupa buku dan khusus mengupas satu bidang ilmu yang spesifik. Misal buku pelajaran, buku psikology, dan lain sebagainya.


Sepertinya sih mudah saja pekerjaan ini tetapi ternyata tidak semua orang mau melakukannya. Kebanyakan orang mengatakan bahwa membaca merupakan satu pekerjaan yang sangat membosankan. Bagaimana tidak? Berdiam diri selama satu atau dua jam merupakan hal yang luar biasa. Apalagi manfaat dari membaca tidaklah langsung dapat dirasakan oleh pelakunya. Tidak seperti makan yang hasilnya berupa kenyang dapat langsung dirasakan, hasil dari membaca mungkin satu tahun, dua tahun, lima tahun, sepuluh tahun, atau bahkan dua puluh tahun mendatang baru dapat dirasakan.

Maka dari itu, dapat dikatakan bahwa orang yang gemar membaca biasanya pikirannya jauh ke depan daripada orang yang tidak suka membaca. Ia lebih bisa berfikir lebih luas daripada kebanyakan orang. Dengan wawasannya yang lebih, dapat ia gunakan untuk dasar mengambil keputusan. Dengan demikian orang yang suka membaca juga bersikap lebih bijaksana daripada orang kebanyakan. Tetapi tentu hal ini tidak bisa diabsolutkan kepada semua orang. Ada beberapa pengecualian.


Dari pengalamnku sendiri, orang yang membaca ada beberapa kategori. Ada orang yang membaca dan tahu apa yang dibacanya serta dapat menterjemahkannya sesuai dengan pemikirannya sendiri. Orang seperti iniliah yang dapat memperoleh manfaat dari membaca. Karena ada orang yang membaca tetapi tidak dapat menterjemahkan sesuai dengan pemikirannya. Akibatnya ia hanya manut-manut saja, atau malah ia tidak dapat mencerna apa yang telah dibacanya. Hasilnya buang-buang waktu saja ia membaca karena tidak dapat mengambil manfaat dari membacanya.


Tetapi bagaimanapun juga, orang yang suka membaca mempunyai peuang mendapatkan ilmu yang lebih besar daripada orang yang tidak suka membaca. Lalu, mengapa kita tidak memulai untuk membiasakan diri gemar membaca. Bisa dimulai dengan membaca media dan topik yang kita sukai. Seperti kata pepatah jawa yang mengatakan bahwa “Witing tresna jalaran saka klino.”


No comments: