/* salju turun */ adnan: Sendiri

Monday, February 25, 2008

Sendiri

Setiap orang pasti tahu bahwa manusia tak dapat hidup sendiri. Semenjak SD atau bahkan TK, kita diajarkan tentang sifat manusia yang merupakan makhluk sosial, saling membutuhkan satu sama lain. Pasti kita juga merasakan bahwa, ketika kebersamaan itu masih ada, kegembiraan itu sangat terasa dan masuk ke dalam jiwa. Suatu perasaan yang pasti setiap orang tidak mau melepasnya. Kebersamaan yang membawa semangat dan motivasi, gairah dan tekad untuk terus maju.

Hanya saja kebersamaan itu tak selamanya dipertahankan. Atau justru memang kita diharuskan untuk meninggalkannya demi memperoleh kebersamaan yang lain. Suatu saat kita dituntut untu menyendiri, merenungkan apa yang ada di dalam diri, merenungkan apa saja yang telah dilakukan selama hidupnya di dunia, merenungkan apa saja kesalahan yang telah dibuat selama hidup di dunia. Hal itu tidak bisa dilakukan secara bersama-sama, karena di sini butuh keheningan untuk menyelami hati dan jiwa kita.


Kesendirian merupakan hal yang tak dapat diindari oleh siapapun. Bukankah kita diciptakan oleh Sang Pencipta dalam kesendirian. Bahkan sebelum lahir pun, kita diproses dalam kesendirian di dalam rahim sang ibu. Cuman sayangnya, mengapa kadang kita takut akan kesendirian? Ketika berada di tempat gelap sendiri kita takut, ketika presentasi di depan kelas sendiri kita takut atau lebih tepatnya grogi, atau ketika kita ujian dan harus mengerjakan soal sendiri kita tidak percaya diri. Apakah pelatihan yang telah dijalani selama 9 bulan 10 hari dalam kesendirian itu tidak memberikan dampak sedikitpun pada ketakutan kita akan kesendirian?


Tak ada yang bisa disalahkan jika kita takut akan kesendirian. Hanya saja, semakin bertambah usia seseorang maka seharusnya semakin kecil pula ketakutan dia akan kesendirian. Sebenarnya, apa sih yang ditakutkan dari kesendirian? Mungkin kita terlalu banyak dijejali teori tentang sifat manusia sebagai makhluk sosial sehingga kita merasa bahwa kita harus bersama. Seperti cerita tentang burung elang yang dibesarkan oleh induk ayam sehingga ia tidak tahu bahwa sebenarnya ia adalah seekor burung elang.


Kita harus membuka wawasan tentang kekuatan kita meskipun hanya sendiri. Ya, memang kebersamaan adalah yang utama tetapi suatu saat akan muncul keadaan di mana kita harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri. Jika kita sendiri saja kuat apalagi jika bersama?

1 comment:

The Stakes said...

Salam.. Blog yang menarik dan penuh optimis. :)

Saya biasa sendiri sejak kecil kerana masalah keluarga. Mungkin dari sudut positif saya lebih berdikari,tabah dan bebas memilih apa sahaja.

Namun bila saya menginjak remaja,sendiri itu sangat sepi. bukan takut tapi rasa diri sangat kecil. Malah saya jadi tidak suka berkongsi.

If we are sharing, we are together. Then, as I am refused to share,make me alone again.

Ermm..a little bit confused with myself actually. :(