Bimbang
Pikiran manusia memiliki kekuatan yang luar biasa. Tetapi bukan berarti tidak memiliki kelemahan. Keluarbiasaan itu hanya dapat diperoleh setelah melalui pengalaman dan gemblengan yang tidak sebentar serta membutuhkan kesabaran yang luar biasa juga. Ketika dihadapkan pada suatu permasalahan kadang kita kurang sabar untuk terus berfikir demi menemukan penyelesaian sehingga yang terjadi adalah kebimbangan. Dan menurut pendapat saya pribadi, rasa bimbang tersebut jauh lebih menyiksa daripada permasalahan itu sendiri.
Permasalahan agama adalah permasalahan yang paling asasi. Tak seorang pun boleh mengutak-atiknya. Setiap orang berhak dan hak tersebut bersifat asasi atau mendasar untuk memilih salah satu agama yang ada di dunia ini. Hanya saja ketika seseorang sudah memilih salah satu agama apakah mematuhi aturan yang ada dalam agama tersebut masih bersifat hak atau sudah menjadi kewajiban?
Sebagai orang yang pernah belajar agama maka saya berpendapat bahwa mematuhi aturan suatu agama ketika kita sudah memilihnya bersifat wajib. Seperti ketika kita bertamu ke rumah orang lain berarti kita siap untuk mematuhi segala peraturannya, atau ketika kita memasuki salah satu universitas terkemuka maka secara tidak tertulis kita sudah mengikat kontrak untuk mematuhi peraturan-peraturan yang ada di sana.
Permasalahan yang kemudian muncul adalah ketika aturan yang ada di dalam agama agak berbeda dengan keinginan manusia. Kecenderungan keinginan manusia adalah bersenang-senang dan memperoleh kenikmatan tanpa mengalami kesusahan. Sementara agama mengajarkan agar kita menabung kebaikan agar setelah kehidupan ini berakhir kita mendapatkan kebahagiaan yang jauh lebih banyak dan jauh lebih lama.
Hanya orang-orang yang istiqomah mampu menyatukan antara aturan yang ada di dalam agama dengan keinginannya. Karena pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa sementara agama dimunculkan agar manusia tidak tersesat dalam menjalani kehidupannya. Seperti ketika seoran ilmuwan menciptakan suatu alat maka sudah pasti ia akan menerbitkan buku manual yang berisi cara-cara merawat alat tersebut agar awet dan selalu dapat beroperasi dengan baik.
Tentu saja bukan hal yang mudah untuk sampai ke sana. Sekali lagi butuh proses panjang nan melelahkan. Apalagi kadang pikiran kita terlalu pendek melihat permasalahan yang muncul sehingga solusi yang diambil pun bersifat jangka pendek.
Permasalahan agama adalah permasalahan yang paling asasi. Tak seorang pun boleh mengutak-atiknya. Setiap orang berhak dan hak tersebut bersifat asasi atau mendasar untuk memilih salah satu agama yang ada di dunia ini. Hanya saja ketika seseorang sudah memilih salah satu agama apakah mematuhi aturan yang ada dalam agama tersebut masih bersifat hak atau sudah menjadi kewajiban?
Sebagai orang yang pernah belajar agama maka saya berpendapat bahwa mematuhi aturan suatu agama ketika kita sudah memilihnya bersifat wajib. Seperti ketika kita bertamu ke rumah orang lain berarti kita siap untuk mematuhi segala peraturannya, atau ketika kita memasuki salah satu universitas terkemuka maka secara tidak tertulis kita sudah mengikat kontrak untuk mematuhi peraturan-peraturan yang ada di sana.
Permasalahan yang kemudian muncul adalah ketika aturan yang ada di dalam agama agak berbeda dengan keinginan manusia. Kecenderungan keinginan manusia adalah bersenang-senang dan memperoleh kenikmatan tanpa mengalami kesusahan. Sementara agama mengajarkan agar kita menabung kebaikan agar setelah kehidupan ini berakhir kita mendapatkan kebahagiaan yang jauh lebih banyak dan jauh lebih lama.
Hanya orang-orang yang istiqomah mampu menyatukan antara aturan yang ada di dalam agama dengan keinginannya. Karena pada dasarnya manusia diciptakan oleh Tuhan yang Maha Esa sementara agama dimunculkan agar manusia tidak tersesat dalam menjalani kehidupannya. Seperti ketika seoran ilmuwan menciptakan suatu alat maka sudah pasti ia akan menerbitkan buku manual yang berisi cara-cara merawat alat tersebut agar awet dan selalu dapat beroperasi dengan baik.
Tentu saja bukan hal yang mudah untuk sampai ke sana. Sekali lagi butuh proses panjang nan melelahkan. Apalagi kadang pikiran kita terlalu pendek melihat permasalahan yang muncul sehingga solusi yang diambil pun bersifat jangka pendek.
No comments:
Post a Comment