Malu
Siapa yang tidak memiliki rasa malu? Pasti semua orang tidak ada yang mengangkat tangan. Malu adalah salah satu sifat dasar manusia yang membuatnya istimewa daripada makhluk hidup lainnya. Lihat saja makhluk hidup di sekitar kita yang bukan termasuk manusia maka akan kita dapatkan kenihilan rasa malu pada dirinya.
Rasa malu sendiri ada berbagai macam bentuk penampakannya. Ada yang malu karena disanjung, ada yang malu karena dihina, ada yang malu karena bagian dirinya yang seharusnya tidak terlihat ternyata dilhat orang, dan ada pula ada yang malu karena saling mencinta. Yang terakhir adalah yang ingin saya ulas pada tulisan ini.
Saya selalu berfikir mengapa orang yang sedang jatuh cinta, kebanyakan akan merasa malu jika bertemu dengan orang yang dicintainya apalagi berbicara, apalagi jika ditatap matanya, apalagi dipuji olehnya, dan apalagi-apalagi yang lainnya. Darimana sebenarnya rasa malu itu muncul? Sementara ini saya berpendapat bahwa rasa malu itu muncul karena kita ingin selalu tampil sempurna di depan sang kekasih. Sesuatu yang tidak sewajarnya bias membuat pujaan hatinya bertanya dan meragukannya.
Kebanyakan wanita memiliki rasa malu yang lebih tinggi daripada pria. Justru, pria akan sangat senang jika melihat gadis yang dicintainya bersikap malu-malu di depannya. Kalaupun tidak, ia akan berusaha agar sang gadis menunjukkan rasa malu di depannya. Caranya bias dengan macam-macam, missal dengan memujinya, dengan menyindirnya, atau dengan menatapnya langsung. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi seorang gadis. Ia lebih suka diperlakukan daripada memperlakukan. Bagaimana bias ya?
Kadang seorang pria dapat mengetahui apakah cintanya bertepuk sebelah tangan atau tidak dengan membuat si gadis menunjukkan malunya. Jika si gadis merasa malu di depannya maka kemungkinan besar ada setitik harapan bagi si pria tadi. Kalo ternyata si gadis biasa-biasa saja maka ia harus bias menerima kenyatan itu. Meski sebenarnya hal itu tidak bias digeneralisir begitu saja. wanita lebih pandai menyembunyikan perasaannya daripada pria. Kadang kelihatannya cuek padahal sebenarnya ada rasa atau sebaliknya sepertinya iya padahal sebenarnya hanya untuk menghibur saja.
Bagaimana seorang pria dan wanita bias saling tahu isi hati masing-masing, seseungguhnya Allah telah menuliskannya. Manusia hanya perlu bersabar dan menunggu untuk mendapatkan wanita yang tepat sebagai pendamping hidupnya. Pendamping yang memang benar-benar mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi dirinya dalam menemukan cahaya Illahi.
Rasa malu sendiri ada berbagai macam bentuk penampakannya. Ada yang malu karena disanjung, ada yang malu karena dihina, ada yang malu karena bagian dirinya yang seharusnya tidak terlihat ternyata dilhat orang, dan ada pula ada yang malu karena saling mencinta. Yang terakhir adalah yang ingin saya ulas pada tulisan ini.
Saya selalu berfikir mengapa orang yang sedang jatuh cinta, kebanyakan akan merasa malu jika bertemu dengan orang yang dicintainya apalagi berbicara, apalagi jika ditatap matanya, apalagi dipuji olehnya, dan apalagi-apalagi yang lainnya. Darimana sebenarnya rasa malu itu muncul? Sementara ini saya berpendapat bahwa rasa malu itu muncul karena kita ingin selalu tampil sempurna di depan sang kekasih. Sesuatu yang tidak sewajarnya bias membuat pujaan hatinya bertanya dan meragukannya.
Kebanyakan wanita memiliki rasa malu yang lebih tinggi daripada pria. Justru, pria akan sangat senang jika melihat gadis yang dicintainya bersikap malu-malu di depannya. Kalaupun tidak, ia akan berusaha agar sang gadis menunjukkan rasa malu di depannya. Caranya bias dengan macam-macam, missal dengan memujinya, dengan menyindirnya, atau dengan menatapnya langsung. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi seorang gadis. Ia lebih suka diperlakukan daripada memperlakukan. Bagaimana bias ya?
Kadang seorang pria dapat mengetahui apakah cintanya bertepuk sebelah tangan atau tidak dengan membuat si gadis menunjukkan malunya. Jika si gadis merasa malu di depannya maka kemungkinan besar ada setitik harapan bagi si pria tadi. Kalo ternyata si gadis biasa-biasa saja maka ia harus bias menerima kenyatan itu. Meski sebenarnya hal itu tidak bias digeneralisir begitu saja. wanita lebih pandai menyembunyikan perasaannya daripada pria. Kadang kelihatannya cuek padahal sebenarnya ada rasa atau sebaliknya sepertinya iya padahal sebenarnya hanya untuk menghibur saja.
Bagaimana seorang pria dan wanita bias saling tahu isi hati masing-masing, seseungguhnya Allah telah menuliskannya. Manusia hanya perlu bersabar dan menunggu untuk mendapatkan wanita yang tepat sebagai pendamping hidupnya. Pendamping yang memang benar-benar mampu memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi dirinya dalam menemukan cahaya Illahi.
No comments:
Post a Comment