Tugas Akhir
Sebagai seorang mahasiswa, penulis dibebani satu tugas sebagai syarat kelulusan yaitu membuat tugas akhir. Mengapa disebut tugas akhir? Memang sih, nggak ada yang mendefinisikan secara tertulis apakah tugas akhir itu tetapi setidaknya kita bisa mengetahui alasannya mengapa disebut “tugas akhir”? Yup betul, mungkin karena tugas itu harus diselesaikan jika seorang mahasiswa sudah menyelesaikan semua mata kuliah teori dan praktikum untuk mencapai kelulusan. Dilihat dari kedudukannya, tugas ini memang berada di akhir periode seorang disebut mahasiswa.
OK, ngomong-ngomong tentang tugas akhir maka sebenarnya kata “akhir” tidak bisa dipisahkan dengan kata “awal”. Setiap akhir dari sesuatu pasti akan segera diikuti oleh awal dari sesuatu. Artinya kita boleh bernafas lega sejenak menikmati kesuksesan mengakhiri satu babak kehidupan tetapi jangan terlalu lama berleha-leha menikmati kepuasan. Tugas selanjutnya yang mungkin lebih berat dari sebelumnya telah siap menunggu.
Kita ambil contoh “Tugas Akhir” yang telah disebutkan di atas. Maka awal sesuatu yang dimaksud adalah pencarian kerja dan setelah diterima bekerja pada suatu instansi (entah apakah itu, atau mungkin malah membuka usaha sendiri). Bukan hal yang mudah untuk saat ini memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita. Artinya persiapan yang harus dilakukan sebelum ataupun sesudahnya pun harus dilaksanakan sebaik mungkin.
Dalam hidup ini apakah juga ada yang disebut dengan tugas akhir? Ehmmm…..mungkin sebutannya saja yang berbada tetapi sebenarnya sama. Pada dasarnya iman dan keyakinan kita memiliki tingkatan yang hanya Allah saja yang tahu. Jika kita ingin naik tingkat maka Allah akan memberikan suatu tugas berupa ujian atau apalah namanya. Jika kita berhasil menyelesaikannya maka kenaikan tingkat keungkinan besar kita dapatkan tetapi jika tidak maka hanya Allah yang tahu.
Yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahwa ketika berada pada akhir dari suatu pekerjaan, entah itu pekerjaan penting ataupun kurang penting sudah sepantasnya kita melaksanakannya dengan seserius mungkin agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal yang demikian akan memberikan suntikan semangat untuk melaksanakan tugas berikutnya yang mungkin lebih besar dan lebih berat.
Bukankah keberhasilan selalu memunculkan semangat sementara kegagalan akan memunculkan keputusasaan? (Tetapi hal ini jangan digeneralisir, karena ada juga orang yang jika gagal justru akan terpompa semangatnya untuk mencoba lagi sampai akhirnya berhasil). Dengan keberhasilan yang satu maka akan memudahkan kita untuk mencapai keberhasilan selanjutnya. Ibarat sumbu kembang api yang jika dibakar ujungnya maka akan terus menyala sampai meledak.
Bagi yang saat ini sedang mengerjakan “Tugas Akhir”, yuk kita kerjakan tugas akhir tersebut dengan penuh semangat dan dedikasi. InsyaAllah hasilnya akan lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi semua orang. Minimal menyenangkan diri kita sendiri dan dosen pembimbing tentunya…ha…ha…ha…
YOSHHHH!!!!!
OK, ngomong-ngomong tentang tugas akhir maka sebenarnya kata “akhir” tidak bisa dipisahkan dengan kata “awal”. Setiap akhir dari sesuatu pasti akan segera diikuti oleh awal dari sesuatu. Artinya kita boleh bernafas lega sejenak menikmati kesuksesan mengakhiri satu babak kehidupan tetapi jangan terlalu lama berleha-leha menikmati kepuasan. Tugas selanjutnya yang mungkin lebih berat dari sebelumnya telah siap menunggu.
Kita ambil contoh “Tugas Akhir” yang telah disebutkan di atas. Maka awal sesuatu yang dimaksud adalah pencarian kerja dan setelah diterima bekerja pada suatu instansi (entah apakah itu, atau mungkin malah membuka usaha sendiri). Bukan hal yang mudah untuk saat ini memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan keinginan kita. Artinya persiapan yang harus dilakukan sebelum ataupun sesudahnya pun harus dilaksanakan sebaik mungkin.
Dalam hidup ini apakah juga ada yang disebut dengan tugas akhir? Ehmmm…..mungkin sebutannya saja yang berbada tetapi sebenarnya sama. Pada dasarnya iman dan keyakinan kita memiliki tingkatan yang hanya Allah saja yang tahu. Jika kita ingin naik tingkat maka Allah akan memberikan suatu tugas berupa ujian atau apalah namanya. Jika kita berhasil menyelesaikannya maka kenaikan tingkat keungkinan besar kita dapatkan tetapi jika tidak maka hanya Allah yang tahu.
Yang ingin saya sampaikan di sini adalah bahwa ketika berada pada akhir dari suatu pekerjaan, entah itu pekerjaan penting ataupun kurang penting sudah sepantasnya kita melaksanakannya dengan seserius mungkin agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal yang demikian akan memberikan suntikan semangat untuk melaksanakan tugas berikutnya yang mungkin lebih besar dan lebih berat.
Bukankah keberhasilan selalu memunculkan semangat sementara kegagalan akan memunculkan keputusasaan? (Tetapi hal ini jangan digeneralisir, karena ada juga orang yang jika gagal justru akan terpompa semangatnya untuk mencoba lagi sampai akhirnya berhasil). Dengan keberhasilan yang satu maka akan memudahkan kita untuk mencapai keberhasilan selanjutnya. Ibarat sumbu kembang api yang jika dibakar ujungnya maka akan terus menyala sampai meledak.
Bagi yang saat ini sedang mengerjakan “Tugas Akhir”, yuk kita kerjakan tugas akhir tersebut dengan penuh semangat dan dedikasi. InsyaAllah hasilnya akan lebih menyenangkan dan bermanfaat bagi semua orang. Minimal menyenangkan diri kita sendiri dan dosen pembimbing tentunya…ha…ha…ha…
YOSHHHH!!!!!
No comments:
Post a Comment