/* salju turun */ adnan: Harmonis

Sunday, October 19, 2008

Harmonis

Jika kita mendengar kata harmoni, maka yang terbayang di dalam pikiran kita adalah dua buah benda atau system yang saling mendukung kerjanya sehingga memunculkan sesuatu yang di luar normalnya. Sesuatu yang nikmat untuk didengar, enak untuk dilihat, dan nyaman untuk dirasakan. Suatu keadaan yang pasti setiap orang di dunia ini menginginkannya.

Di sini saya ingin berbicara mengenai keharmonisan dalam membina hubungan antara dua insane manusia. Bukan hal yang mudah untuk mewujudkannya karena pada dasarnya manusia diciptakan berbeda-beda sehingga selalu ada saja sesuatu yang membuat keharmonisan itu diwujudkan. Tetapi sesuatu yang sulit bukan berarti tidak mungkin dilakukan. Selalu ada kemungkinan asalkan ada usaha dan doa.

Hal yang paling rumit adalah ketika kita bertemana dengan seseorang yang umurnya sebaya dan berlawanan jenis. Seperti kata pepatah jawa yang mengatakan bahwa “witing tresno jalaran saka kulino” atau jika kita artikan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “Pohon cinta itu bias tumbuh dikarenakan sering bertemu alias bertatap muka.” Sayangnya rasa saying itu kadang harus dimulai dengan pertengkaran dan saling menyindir.

Sebenarnya, yang diinginkan dari salah satu atau keduanya adalah mencari perhatian yang lain. Keinginan yang terlalu besar tersebut membuat sebuah prinsip asal dapat perhatian maka cara apapun akan dilakukan. Dan cara yang paling mudah untuk mendapatkan perhatian seseorang adalah dengan menyiindir. Di sinilah ujian itu dimulai, apakah prose situ dapat segera dibalik menjadi suatu keharmonisan atau justru semakin buruk.

Banyak contoh yang membuktikan bahwa dengan awalan yang kurang harmonis bias menjadi suatu keharmonisan yang luar biasa. Perasaan saling pengertian yang muncul karena keduanya sudah saling tahu karakter masing-masing melalui proses sindiran sebelumnya. Permasalahan yang kemudian muncul adalah bagaimana caranya agar kejadian sindir-menyindir itu segera dibelokkan menjadi kesalingpengertian dan kesalingpahaman. Bukan hal yang mudah tentu saja. apalagi jika kedua insane manusia tersebut memiliki ego yang sama-sama tinggi sehingga tidak ada yang mau mengalah. Bukannya keharmonisan yang terjadi tetapi justru dari awalnya yang hanya saling menyindir menjadi lebih buruk lagi, saling menghina dan membenci. Akhirnya keduanyalah yang merasakan sakit.

Yuk, kita bangun keharmonisan di manapun kita berada!

No comments: