Ketika Rasa itu Datang
Banyak orang yang mengatakan bahwa perasaan suka adalah suatu anugrah yang harus kita syukuri. Sebuah perasaan yang harus kita nikmati keindahannya dan kita rasakan kehangatannya. Hanya sebuah rasa yang mampu memutarbalikkan segala sesuatu di dunia ini. Yang tadinya buruk bias menjadi baik, yang tadinya jelek menjadi indah, yang tadinya membosankan menjadi menyenangkan. Tetapi juga bias mengubah yang tadinya membahagiakan menjadi menyakitkan, yang tadinya nyaman menjadi tidak lagi nyaman.
Tetapi akan lain halnya ketika perasaan itu dating sementara kita belum siap akan segala macam resiko yang harus diambil. Yang kemudian terjadi adalah kebingungan dan kekhawatiran. Seperti anak ayam yang sedang kehilangan induknya, segala macam perilaku yang kita lakukan tidak jelas tujuannya. Ingin melangkah lebih jauh, masih takut akan permasalahan yang menghadang di depan. Tetapi jika mundur sekarang, rasa itu sudah terlalu dalam menusuk hati kita sehingga kemunduran sedikit saja akan memberikan rasa sakit luar biasa.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Harus kita ingat bahwa kematian dan jodoh itu sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Seolah sudah ada catatan siapa yang akan menjadi pendamping kita untuk menhabiskan sisa kehidupan. Kepercayaan akan hal inilah yang harus diperkuat sehingga mau maju ataupun maju dalam merespons rasa yang dating menjadi pasti dan tidak canggung.
Satu kepercayaan yang juga harus kita pegang adalah bahwa tak akan lari gunung dikejar. Artinya jika rasa yang tiba-tiba dating tanpa diundang itu muncul dan jika memang dialah jodoh yang dituliskan dalam catatan bersamaan dengan kita maka apapun yang kita lakukan ia tidak akan lari ke mana-mana. Pertemuan itu akan diatur sendiri oleh Allah SWT untuk mengikat janji bersama.
Jadi, jangan terlalu memikirkan perasaan yang dating itu. Artinya, jangan terlalu berharap banyak tetapi kita boleh mengangan-angankan seandainya dia adalah calon pendamping hidup kita. Bukankah Allah sendiri pernah bilang bahwa segala sesuatu di dunia ini harus kita jalani dengan sewajarnya saja. jangan terlalu berlebihan tetapi juga jangan terlalu pelit.
Yuk, kita nikmati saja perasaan indah ini. Seandainya rasa cemburu dating maka tidak usah terlalu dipikirkan dalam-dalam. Emangnya siapa kita, sehingga rasa cemburu itu haris dipelihara? Kita harus lebih peduli pada apa yang Allah pikirkan tentang kita daripada apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Biarkan saja dia berbuat sesuka hatinya, toh nggak ada hubungan yang istimewa dengan kita.
Jika ternyata dia memiliki perasaan yang sama dengan apa yang kita rasakan, apa yang harus dilakukan?
Tetapi akan lain halnya ketika perasaan itu dating sementara kita belum siap akan segala macam resiko yang harus diambil. Yang kemudian terjadi adalah kebingungan dan kekhawatiran. Seperti anak ayam yang sedang kehilangan induknya, segala macam perilaku yang kita lakukan tidak jelas tujuannya. Ingin melangkah lebih jauh, masih takut akan permasalahan yang menghadang di depan. Tetapi jika mundur sekarang, rasa itu sudah terlalu dalam menusuk hati kita sehingga kemunduran sedikit saja akan memberikan rasa sakit luar biasa.
Lalu, apa yang harus dilakukan? Harus kita ingat bahwa kematian dan jodoh itu sudah diatur oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Seolah sudah ada catatan siapa yang akan menjadi pendamping kita untuk menhabiskan sisa kehidupan. Kepercayaan akan hal inilah yang harus diperkuat sehingga mau maju ataupun maju dalam merespons rasa yang dating menjadi pasti dan tidak canggung.
Satu kepercayaan yang juga harus kita pegang adalah bahwa tak akan lari gunung dikejar. Artinya jika rasa yang tiba-tiba dating tanpa diundang itu muncul dan jika memang dialah jodoh yang dituliskan dalam catatan bersamaan dengan kita maka apapun yang kita lakukan ia tidak akan lari ke mana-mana. Pertemuan itu akan diatur sendiri oleh Allah SWT untuk mengikat janji bersama.
Jadi, jangan terlalu memikirkan perasaan yang dating itu. Artinya, jangan terlalu berharap banyak tetapi kita boleh mengangan-angankan seandainya dia adalah calon pendamping hidup kita. Bukankah Allah sendiri pernah bilang bahwa segala sesuatu di dunia ini harus kita jalani dengan sewajarnya saja. jangan terlalu berlebihan tetapi juga jangan terlalu pelit.
Yuk, kita nikmati saja perasaan indah ini. Seandainya rasa cemburu dating maka tidak usah terlalu dipikirkan dalam-dalam. Emangnya siapa kita, sehingga rasa cemburu itu haris dipelihara? Kita harus lebih peduli pada apa yang Allah pikirkan tentang kita daripada apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Biarkan saja dia berbuat sesuka hatinya, toh nggak ada hubungan yang istimewa dengan kita.
Jika ternyata dia memiliki perasaan yang sama dengan apa yang kita rasakan, apa yang harus dilakukan?
No comments:
Post a Comment