/* salju turun */ adnan: Cinta yang Menyiksa

Wednesday, October 22, 2008

Cinta yang Menyiksa

Cinta adalah anugrah yang Allah berikan kepada manusia untuk dirasakan dan dinikmati. Dengan cinta maka setiap manusia di dunia ini akan merasa nyaman dan hangat. Kesendirian yang tadinya bergelayut di dalam dada menjadi kebersamaan yang menggairahkan. Memunculkan semangat satu sama lain. Dengan cinta, kekuatan yang tadinya terpendam akan muncul bahkan melebihi kekuatan yang selama ini kita kira.

Tetapi tetap saja ada yang mengatakan bahwa “Love is a sweat torment,” atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai cinta adalah siksaan yang menyenangkan. Ya, di dalam cinta terdapat siksaan dimana siksaan tersebut berada dalam hati/perasaan. Seseorang yang sedang dirundung cinta memiliki dinamisasi perasaan yang sangat tinggi. Ketika sedang gembira mengingat dia, tiba-tiba saja berubah menjadi rasa sakit hati yang teramat sangat karena satu hal, begitu juga sebaliknya.

Berdasarkan pengalaman penulis sendiri, cinta itu membutuhkan manajemen yang baik agar terkelola. Apalagi jika cinta itu tertujukan kepada seorang akhwat. Ibarat menaklukkan dunia saja. permasalahannya sangat rumit dan komplek. Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum berbicara atau bertindak. Jika tidak, bukannya hubungan yang baik yang akan terjadi justru sebaliknya rasa saling tersakitilah yang terjadi.

Memang, yang namanya cinta itu banyak sekali gangguannya. Tidak hanya rasa cemburu yang memang seringkali hinggap di hati seseorang yang sedang jatuh cinta tetapi juga sikap yang ditunjukkan oleh lawan jenis bisa memberikan dampak yang luar biasa bagi kondisi hati.

Wanita adalah makhluk yang paling susah dimengerti. Ia memiliki perangai yang sangat berbeda dengan pria. Kadang kelihatannya baik tetapi suatu ketika ia berubah menjadi galak dan liar. Kadang ia bisa bersikap sangat dewasa tetapi lain hari bisa bersikap seperti anak-anak. Kadang seolah-olah tidak suka padahal suka. Ia sangat pandai menyembunyikan setiap informasi yang ada di dalam hati maupun pikirannya. Penulis sendiri kadang bertanya, bagaimana mungkin ia bisa memendam perasaan dengan begitu rapatnya sehingga tak seorang pun bisa mengetahuinya?

Penulis yakin bahwa Allah telah menuliskan garis jodoh setiap insane manusia yang hidup di dunia ini. Yang harus dilakukan adalah bersikap wajar, lakukan kewajiban sehari-hari dengan hanya mengharap keridhoan-Nya, dan munculkan perasan ikhlas di detiap relung jiwa. Dengan bekal tersebut maka siksaan yang disebabkan oleh adanya cinta akan berubah menjadi keindahan yang luar biasa.

No comments: