/* salju turun */ adnan: Sahabat

Wednesday, October 29, 2008

Sahabat

Ada beberapa hal di dunia ini yang tidak bisa kita pisahkan dari diri kita. Salah satunya adalah keberadaan seorang sahabat. Bukan hanya seorang tetapi minimal satu orang. Bukankah manusia diciptakan di dunia ini dengan membawa sifat social di mana ia harus memenuhi salah satu kebutuhannya yaitu memiliki sahabat. Ia membutuhkannya untuk saling membantu dan saling dibantu.

Saya sendiri punya pengalaman di mana suatu kondisi di tempat asing tanpa ada yang bisa sekedar diajak bicara. Bosan, boring, nggak semangat dan sifat-sifat negative lainnya muncul begitu saja. Tetapi beberapa hari kemudian, seteleh beberapa orang di komunitas tersebut saya kenal dan mulai bisa ngobrol bareng maka situasi segera berubah. Segala macam sifat negative yang tadi muncul seolah berjalan pelan mengundurkan diri. Sungguh sangat luar biasa.

Memang sangat enak jika kita mempunyai sahabat. Apalagi ia adalah orang yang mau menerima kita apa adanya. Tidak peduli kondisi fisik kita, tidak peduli dengan kondisi keluarga kita, tidak peduli dengan berbagai macam sifat negative yang kadang muncul dalam diri kita, tidak peduli pada prestasi yang pernah kita raih, dan lain sebagainya. Sahabat yang dengan tulus hati berusaha untuk memberikan yang terbaik buat kita.

Seperti kedua bola mata kita yang selalu seiya sekata berkedip. Tak pernah salah satu mendahului yang lain, bahkan ketika satu mata kelilipan maka mata yang satunya ikut memejamkan mata. Ketika sedang sedih pun keduanya selalu berbarengan mengeluarkan air mata. Mereka bekerja bersama-sama bahkan antara satu mata dengan mata yang lain tidak bisa saling melihat. Mereka tidak peduli, yang penting adalah bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan.

Bagaimana memperoleh sahabat yang seperti itu? Tentu saja kita sendiri harus memiliki sifat-sifat mulia seperti itu. Ketika kita memberikan yang terbaik buat teman kita maka ia juga akan memberikan yang terbaik buat kita, ketika kita mau mengerti mereka maka mereka pun akan mau mengerti kita, ketika kita mau membantu mereka dengan ikhlas maka mereka pun akan mau membantu kita dengan tulus ikhlas.

Bukankah hal yang sangat tidak mengenakkan ketika kita mengulurkan tangan kosong dan tidak ada yang mau memberikan sesuatu kepada kita. Tetapi sungguh lebih sengsara ketika kita mengulurkan tangan yang berisi tetapi tidak ada yang mau menerimanya. Yah, membantu dn dibantu adalah kodrat manusia. Sangat tidak rasional ketika seseorang yang tidak mau membangun persahabat yang sebanyak-banyaknya dengan sesame manusia bahkan sesame makhluk-Nya.

Hanya saja kadang kita diuji dengan berbagai macam hal yang menuntut kita untuk bersabar. Ketika kita bisa bersabar maka persahabatan yang kita bangun akan semakin erat. Tetapi ketika kita tidak mampu bersabar maka bisa jadi persahabatan tersebut berubah menjadi permusuhan. Betapa sifat manusia itu sangat rentan terhadap perubahan. Maka dari itu, yuk kita bangun persahabatan sebanyak-banyaknya. Ikhlaskan hati kita maka hal-hal yang baik saja yang akan kita terima. Tak ada hal yang mudah di dunia ini kecuali kita mau bersabar dan pantang menyerah.

No comments: